Swap Energi Gandeng Haus! Sediakan Stasiun Penukaran Baterai EV
Ada 4 titik gerai Haus yang menyediakan SPBKLU.
Jakarta, FORTUNE - Swap Energi Indonesia menggandeng startup makanan dan minuman Haus untuk bekerja sama menyediakan lokasi Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Layanan tersebut ditujukan untuk para pengguna electric vehicle (EV) motor listrik SMOOT yang diproduksi Swap Energi.
CEO dan Founder Haus Gufron Syarif mengatakan, upaya tersebut untuk mengurangi emisi karbon dari penggunaan kendaraan bermotor, dapat berdampak positif terhadap lingkungan.
“Kolaborasi dengan Swap Energi merupakan salah satu kontribusi yang dapat kami berikan dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip rabu (8/12).
Peningkatan emisi karbon dioksida telah menyebabkan banyak hal buruk dan krisis pada ekosistem global secara luas, baik dari sisi lingkungan maupun sektor industri, ekonomi, politik, dan sosial budaya.
Kerja sama ini, kata dia, dapat memberikan nilai tambah kepada setiap pelanggan serta mengembangan ekosistem kendaraan berbasis listrik, sehingga dapat mengurangi emisi karbon secara berkelanjutan.
Kemitraan hingga 2024
Haus memiliki lebih dari 200 gerai yang tersebar di 18 kota di Indonesia. Saat ini baru terdapat 4 titik gerai Haus yang menyediakan SPBKLU, yakni:
- Haus Sumagung Kelapa Gading, Jakarta Utara
- Haus Patriot, Bekasi
- Haus Galaxy, Bekasi
- Haus Pejaten, Jakarta Selatan
CEO dan Founder Swap Energi Irwan Tjahja mengungkapkan kemitraan dengan Haus akan berlangsung hingga 2024. Selain Haus, SPBKLU atau Swap Poin juga tersedia di lebih 700 titik di kawasan Jabodetabek dan Bali, seperti di:
- Alfamart
- Alfamidi
- Dan+Dan
- Shell
- Circle-K (khusus di Bali)
Pada Maret 2022, Swap Energi mengantongi pendanaan Pra-seri A dengan nominal yang tidak diungkapkan dari Kejora-SBI Orbit dan lainnya. Dana segar tersebut salah satunya dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan Swap Poin yang ditargetkan mencapai 1.500 titik hingga akhir 2022. Swap Energi turut menggaet Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk operasional SPBKLU dan mengakselerasi ekosistem motor listriknya di Indonesia.
Diketahui emisi karbon dioksida Indonesia sebanyak 487 juta ton (MtCO2) per 2017 atau meningkat 4,7 persen dari tahun sebelumnya berdasarkan catatan Global Carbon Project (GCP), pemerintah Indonesia pun turut mengambil tindakan. Salah satunya dengan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaran Nilai EKonomi Karbon yang menetapkan komitmen negara untuk melakukan transisi menuju green economy melalui target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.