Tertekan Pasar Cina, Penjualan L'Oréal Hanya Naik 5,3% di Q2 2024
Investor khawatir akibat perlambatan di pasar Cina.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan kosmetik asal Prancis, L'Oréal melaporkan kenaikan penjualan sebesar 5,3 persen pada kuartal kedua. Namun, hasil ini masih di bawah ekspektasi pasar dan dapat menambah kekhawatiran investor mengenai kurangnya pemulihan di pasar Cina yang dianggap penting.
Perusahaan berbasis di Paris dan pemilik merek seperti Maybelline dan Lancome ini, mencatat penjualan sekitar 10,88 miliar euro (US$11,75 miliar) pada kuartal tersebut, naik 5,3 persen dibandingkan tahun lalu, tetapi masih di bawah perkiraan konsensus Visible Alpha sebesar 5,9 persen.
Pertumbuhan ini adalah yang terendah dalam satu kuartal sejak awal 2022, di tengah penyesuaian pasar kecantikan global terhadap kecepatan penjualan yang lebih lambat setelah lonjakan pascapandemi. Demikian dilaporkan Reuters, dikutip Senin (5/8).
CEO L'Oréal, Nicolas Hieronimus, bulan lalu menyatakan bahwa pertumbuhan pasar kecantikan global lebih lambat dari prediksi sebelumnya, sekitar 4,5-5 persen, disebabkan oleh kurangnya pemulihan di pasar Cina
Pertumbuhan di Cina melambat
Cina merupakan salah satu pasar kecantikan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Namun, masyarakatnya tengah mengurangi pengeluaran karena kekhawatiran tentang ketidakamanan pekerjaan dan penurunan jangka panjang di sektor properti.
Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini tumbuh lebih lambat dari perkiraan pada kuartal kedua, yang berdampak pada pembelian krim dan lipstik oleh konsumen, baik secara online maupun di toko.
L'Oréal, yang produk-produknya termasuk dalam segmen pasar massal hingga mewah, diperkirakan akan melampaui pesaingnya. Namun, perusahaan mencatat penurunan penjualan sebesar 2,4 persen di Asia Utara, terutama dari Cina Daratan, mengikuti penurunan 1,1 persen pada kuartal pertama.
"Di Cina Daratan, pasar kecantikan mengalami penurunan pada kuartal kedua dengan basis perbandingan yang sulit, diperburuk oleh rendahnya kepercayaan konsumen yang berkepanjangan," kata perusahaan dalam pernyataan resminya.
Pertumbuhan juga melambat tajam di Amerika Utara menjadi 3,4 persen untuk kuartal tersebut, sementara penjualan di Eropa meningkat 9,7 persen.
"Eropa terus melawan gravitasi," kata para analis di Jefferies. Perusahaan juga menyoroti kinerja divisi mewahnya, yang memasarkan parfum YSL Libre dan makeup Prada, dengan pertumbuhan 2,8 persen, melampaui ekspektasi kenaikan 1,6 persen, berkat pertumbuhan "kuat" di Eropa dan pertumbuhan "dua digit" di Amerika Utara serta pasar negara berkembang.
Divisi produk konsumen, yang mencakup maskara L'Oréal Paris dan perawatan kulit Garnier, menyumbang lebih dari sepertiga pendapatan perusahaan, penjualan tumbuh 6,7 persen secara tahunan.
Sementara itu, divisi kecantikan dermatologis yang lebih kecil tetapi berkembang pesat, yang menjual perawatan kulit La Roche-Posay dan CeraVe, mencatat pertumbuhan 10,8 persen, meskipun pada kecepatan yang jauh lebih lambat dibandingkan kuartal sebelumnya karena permintaan yang melambat di AS.