Konglomerat dan Pendiri Mango Tewas dalam Kecelakaan Pendakian Gunung
Kekayaannya disebut mencapai USS$4,5 miliar.
Jakarta, FORTUNE - Pendiri dan pemilik kerajaan mode Mango, Isak Andic, meninggal dunia pada Sabtu (14/12). Pengusaha berusia 71 tahun itu meninggal dalam kecelakaan pendakian gunung.
Dilansir dari Reuters, Isak terpeleset dan jatuh lebih dari 100 meter dari tebing saat mendaki bersama kerabatnya di gua Montserrat dekat Barcelona, kata juru bicara polisi.
CEO Mango, Toni Ruiz, menyampaikan pesan duka dalam situs resmi perusahaan. Menurutnya, Isak adalah contoh seseorang yang mendedikasikan hidupnya untuk Mango, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan berkat visi strategisnya, kepemimpinannya yang inspiratif, dan komitmennya yang teguh terhadap nilai-nilai yang ia tanamkan di perusahaan.
"Kepergiannya meninggalkan kekosongan yang besar, tetapi kita semua, dalam beberapa hal, adalah warisannya dan kesaksian atas prestasinya. Terserah kita ... untuk memastikan bahwa Mango terus menjadi proyek yang Isak impikan dan banggakan," kata CEO Mango, Toni Ruiz, dikutip Senin (16/12).
Perjalanan bisnis
Isak lahir di Istanbul, Andic pindah bersama keluarganya ke wilayah timur laut Spanyol, Catalonia, pada 1960-an dan mendirikan Mango pada 1984.
Kekayaannya mencapai USS$4,5 miliar, menurut Forbes. Ia menjabat sebagai ketua non-eksekutif perusahaan saat meninggal.
Isak dipandang sebagai saingan Amancio Ortega, pemilik Inditex, peRitel mode terbesar di dunia dengan brandnya yang terkenal, Zara.
Pada 2023, Mango memiliki omzet sebesar 3,1 miliar euro dengan 33 persen bisnis daring dan hadir di lebih dari 120 pasar. Di Indonesia sendiri, jenama Mango hadir dan beroperasi di bawah grup ritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).