Strategi Komdigi Bantu Tingkatkan Transaksi Harbolnas 2024
Industri e-commerce Indonesia sangat dinamis dan kompetitif.
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Komunikasi dan Digital mendorong masyarakat berbelanja produk lokal di Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024. Dalam ajang yang berlangsung 10 sampai 16 Desember 2024 itu, pemerintah menargetkan transaksi Harbolnas tahun ini bisa mencapai Rp30 triliun.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komdigi Molly Prabawati menyatakan untuk mendorong pihaknya telah berkolaborasi dengan media cetak, media online, hingga operator telekomunikasi seluler, di antaranya XL Axiata, Indosat, dan Smart Telecom, serta sistem elektronik TikTok, BliBli, Google, Meta dan beberapa perusahaan logistik.
“Logo-logo Harbolnas ini kita dorong di beberapa platform media sosial seperti itu. Berita-berita tentang Harbolnas ini kita dorong supaya Masyarakat bisa mendengar lagi supaya gaungnya lebih luas lagi,” kata Molly, Kamis (12/12).
Ia berharap, Harbolnas 2024 mendapat sambutan meriah masyarakat karena ada berbagai promosi yang menjadikan harga produk lebih murah dan mendongkrak daya beli.
Harbolnas pertama dimulai pada 2012 diinisiasi oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) untuk merayakan belanja online dengan memberikan diskon besar-besaran di berbagai platform e-commerce.
Tujuannya saat itu, untuk mendorong pertumbuhan sektor e-commerce di Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang belanja online.
Awalnya, Harbolnas hanya berlangsung pada 12 Desember setiap tahunnya, namun seiring dengan berkembangnya pasar dan semakin banyaknya platform yang bergabung, perayaan ini berkembang menjadi lebih dari sekadar satu hari, dengan beberapa e-commerce mengadakan diskon pada Desember.
Harbolnas tidak hanya menawarkan diskon untuk produk barang, tetapi juga untuk layanan seperti tiket perjalanan, hiburan, dan pendidikan. Program ini mendorong UMKM dan pelaku bisnis digital untuk memasarkan produk mereka lebih luas lagi.
Perkembangan e-commerce
E-commerce menjadi salah satu pilar penting dalam transformasi digital Indonesia. Kehadiran e-commerce menurut Molly memberikan dampak cukup besar bagi perkembangan ekonomi digital, seperti meningkatkan UMKM Go Digital, yang mana e-commerce menjadi platform bagi UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
E-commerce juga terbukti meningkatkan kebutuhan logistik, pengelolaan gudang, teknologi, pemasaran digital serta peningkatan ekspor.
Dari segi sosial, masyarakat dapat mengakses produk dengan mudah tanpa batasan geografis, termasuk mengubah perilaku belanja konsumen di banyak kategori produk.
“Namun, untuk mengoptimalkan dampaknya, pemerintah dan pelaku industri perlu mengatasi tantangan seperti perlindungan data konsumen, pengelolaan limbah kemasan, dan kesenjangan literasi digital di beberapa wilayah. Dengan pendekatan yang strategis, e-commerce dapat terus menjadi motor penggerak ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Molly kepada Fortune Indonesia, awal Desember lalu.
Perkembangan e-commerce yang semakin pesat juga terlihat dari jumlah pemainnya yang semakin bertambah. “Kami melihat persaingan bisnis di industri e-commerce Indonesia sangat dinamis dan kompetitif, didorong oleh pertumbuhan pesat digitalisasi dan adopsi belanja online masyarakat yang semakin masif,” katanya.
Masing-masing pemain menerapkan sejumlah strategi untuk mengakuisisi pengguna misalnya melalui strategi harga dan promosi (diskon besar-besaran, cashback, dan gratis ongkir, diversifikasi layanan (live shopping, pengiriman cepat), keberlanjutan bisnis dan mendorong ekosistem dan layanan terpadu berkolaborasi dengan logistik, perbankan, dan penyedia teknologi memperkuat layanan e-commerce.
“Persaingan ini membawa dampak positif bagi masyarakat sebagai konsumen, berupa lebih banyak pilihan produk, inovasi layanan, dan efisiensi belanja yang lebih baik. Namun, pelaku usaha harus terus beradaptasi dengan tren teknologi, preferensi konsumen, dan dinamika pasar untuk tetap kompetitif,” ujarnya.
Kolaborasi strategis dengan UMKM, komunitas lokal, dan pemerintah menjadi langkah penting untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga sektor e-commerce dapat terus berkontribusi signifikan terhadap ekonomi digital Indonesia.
Komdigi berharap, pelaku e-commerce dapat terus memperkuat ekosistem digital dalam negeri dengan mengedepankan inklusivitas, kolaborasi, inovasi, berkelanjutan serta mampu menunggu perekonomian nasional secara holistik.
Pemerintah berkomitmen meningkatkan literasi digital di seluruh lapisan masyarakat serta mempercepat digitalisasi UMKM. “Kami berharap memberdayakan pelaku usaha lokal, memperluas pasar mereka, dan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital yang berkelanjutan,” kata Molly.
Dengan transformasi digital yang inklusif, diharapkan mampu membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dengan memanfaatkan teknologi digital secara produktif.