Indonesia Ekspor Komponen Sepeda ke Singapura, Begini Pertumbuhannya
Ekspor komponen sepeda dari Indonesia alami tren positif.
Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga melepas ekspor produk komponen sepeda yang diinisiasi PT Shimano Batam ke Singapura di Batam, Kepulauan Riau, pekan lalu. Pandemi Covid-19 membuat permintaan sepeda di dalam dan luar negeri melonjak seiring meningkatnya minat masyarakat untuk bersepeda.
“Tren ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia dalam mendorong ekspor komponen sepeda,” kata Jerry dalam keterangannya, dikutip Selasa (1/3).
Bila berkaca pada data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor komponen sepeda dari Indonesia ke dunia pada 2017—2021 tumbuh 13,54 persen. Kemudian, untuk nilai pertumbuhan ekspor 2020—2021, terjadi kenaikan 62,55 persen dengan nilai US$1,12 miliar.
Berdasarkan data Trademap, Singapura menjadi pasar utama tujuan ekspor produk komponen sepeda. Selain itu, peluang pasar produk komponen sepeda Indonesia lainnya adalah Amerika Serikat (AS): yang baru dimanfaatkan US$16 juta, dan potensi yang belum dimanfaatkan US$47 juta.
Selain itu, pasar Vietnam dan Jerman memiliki potensi yang belum dimanfaatkan berturut-turut US$26 juta dan US$25 juta.
Nilai tambah produk ekspor
Menurut Jerry, Kemendag berkomitmen terus mendukung pelaku usaha, mendorong hilirisasi produk, serta meningkatkan ekspor produk nonmigas ke pasar global.
Kemendag juga sangat mengapresiasi para pelaku industri di Tanah Air yang masih agresif menembus pasar ekspor di tengah pandemi Covid-19.
“Sebagai program peningkatan ekspor nasional, pemerintah Indonesia, baik di pusat maupun di daerah, akan terus mendorong peningkatan nilai ekspor dari sektor industri. Kemendag juga akan terus mendorong terciptanya nilai tambah produk ekspor Indonesia serta perluasan pasar ke negara-negara mitra,” ujarnya.
SNI jaga daya saing
Pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi produk industri sangat penting. Di samping menjadi persyaratan teknis dalam menjamin aspek kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH), SNI juga dapat menjadi nilai tambah dan memberikan kekuatan suatu produk untuk menembus pasar ekspor.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mendukung para pelaku industri, terutama dengan skala industri kecil dan menengah (IKM). “Terlebih, produk sepeda roda dua dikenai pemberlakuan SNI wajib,” ujarnya dalam dalam keterangan Oktober silam.
Aturan wajib SNI tersebut ditetapkan untuk meningkatkan daya saing industri nasional dan penciptaan persaingan yang sehat. Pemberlakukan peraturan tersebut juga mendorong agar produk-produk dari dalam negeri bisa berdaya saing, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor.