Pasar Terbuka Adalah: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya
Pasar terbuka didesain untuk hapus diskriminasi perdagangan.
Jakarta, FORTUNE - Pasar merupakan sebuah tempat bertemu antara penjual dan pembeli, yang menyebabkan adanya kegiatan transaksi untuk memenuhi kebutuhan. Di antara jenis pasar yang diterapkan beberapa negara adalah pasar terbuka.
Pasar terbuka dirancang untuk menghapus diskriminasi pada impor dan ekspor seiring dengan adanya kebijakan perdagangan bebas. Mari pahami lebih lanjut tentang pasar terbuka dengan lewat rangkuman berikut ini.
Apa itu pasar terbuka?
Pasar terbuka adalah sistem ekonomi yang tidak memiliki hambatan terhadap aktivitas pasar bebas. Siapa pun dapat berpartisipasi di dalamnya. Kegiatan biasanya ditandai dengan absennya tarif, pajak, persyaratan lisensi, subsidi, dan peraturan lain yang mengganggu operasi berjalan seperti biasa.
Dalam pasar terbuka, penetapan harga barang atau jasa berdasar atas prinsip-prinsip penawaran dan permintaan dengan gangguan terbatas, atau pengaruh luar dari lembaga pemerintah atau perusahaan besar.
Prinsip-prinsip penawaran dan permintaan yang didasari pengaruh luar lembaga pemerintah atau perusahaan besar merupakan dasar penetapan harga barang atau jasa di pasar terbuka.
Sederhananya pasar terbuka adalah kebijakan perdagangan bebas untuk menghilangkan diskriminasi terhadap ekspor dan impor.
Contoh pasar terbuka
Pasar terbuka diyakini sangat mudah diakses. Contohnya adalah pasar saham di Amerika Serikat. Itu termasuk pasar terbuka karena pemodal mana pun bisa berpartisipasi. Seluruh peserta yang ikut serta akan ditawari harga yang sama atau harga bervariasi didasarkan pada pergeseran penawaran dan permintaan saham.
Contoh-contoh negara yang menerapkan pasar terbuka selain Amerika Serikat adalah Kanada, Eropa Barat, dan Australia.
Pasar Terbuka di wilayah Asia Timur dan Pasifik telah membantu banyak perekonomian negara. Contohnya di Hong Kong, Taiwan, Singapura, dan Korea Selatan, yang mendapat status maju dan makmur dalam perekonomian.
Sedangkan Kuba, Korea Utara, Brasil merupakan contoh negara yang menerapkan pasar tertutup.
Contoh kasus lainnya adalah Inggris. Beberapa perusahaan asing di negara tersebut bersaing dalam membangkitkan dan menyediakan pasokan listrik. Artinya, Inggris memiliki pasar terbuka untuk distribusi pasokan listrik.
Sedangkan Uni Eropa mempercayai bahwa perdagangan terbuka akan dapat berjalan dengan lancar ketika bisnis dapat diikutsertakan secara penuh. Karena itu Uni Eropa mewajibkan anggotanya agar memiliki akses ke pasar terbuka ini.
Perbedaan pasar terbuka dan tertutup
Pasar terbuka adalah kebalikan dari pasar tertutup, yang bisa membatasi siapa saja yang dapat berpartisipasi atau membolehkan penetapan harga ditentukan dengan metode apa pun di luar penawaran dan permintaan dasar. Kedua pasar tersebut tidak mungkin benar-benar sepenuhnya terbuka atau tertutup, namun jatuh di antara kedua kondisi tersebut.
Pasar tertutup, atau pasar proteksionis, berupaya melindungi produsen domestiknya dari persaingan internasional. Salah satu contohnya adalah beberapa negara di Timur Tengah. Di sana, perusahaan asing hanya bisa bersaing dengan perusahaan lokal jika memiliki sponsor berupa perusahaan asli dari negara tersebut atau warga negara yang memiliki saham tertentu dari sebuah bisnis.
Pada pasar terbuka, pembeli dan penjual yang berbeda dapat secara sukarela berdagang tanpa pemerintah menetapkan tarif, kuota, subsidi ataupun larangan barang dan jasa.
Demikian penjelasan mengenai pengertian dan contoh pasar terbuka. Negara-negara yang menganut dan menerapkan pasar terbuka, membuka peluang lebar untuk siapa pun dari negara mana pun untuk berpartisipasi dengan penawaran harga yang sama.