Kinerja Q3 Tesla di Bawah Ekspektasi, Elon Musk Beberkan Penyebabnya
Perusahaan membukukan laba US$$3,3 miliar pada Q3-2022.
Jakarta, FORTUNE – Tesla Inc melaporkan pendapatan kuartal III-2022 berada di bawah proyeksi yang ditetapkan para analis. Melesetnya perkiraan penjualan ini mendorong turunnya harga saham Tesla lebih dari 4 persen pada penutupan Rabu (19/10).
Pada periode ini, perusahaan membukukan laba US$$3,3 miliar atau di bawah ekspektasi, yakni US$3,9 miliar. Sedangkan untuk pendapatan, perusahaan mencatatkan US$ 21,45 miliar, di bawah proyeksi Refinitiv yang sebesar US$21,96 miliar.
Pada dua pekan sebelumnya, Tesla menyebut telah memproduksi 22 ribu unit kendaraan lebih banyak daripada yang dikirimkan. CEO Tesla, Elon Musk, berusaha untuk meyakinkan para investor bahwa permintaan mobil tetap kuat meskipun perekonomian tengah goyah di tengah ancaman resesi.
“Kami memiliki permintaan yang sangat baik untuk Q4 dan kami berharap untuk menjual setiap mobil yang kami buat,” kata Musk seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (20/10). “Pabrik-pabrik berjalan dengan kecepatan penuh dan mengirimkan setiap mobil yang kami buat.”
Menurut Musk, kekurangan pengiriman disebabkan oleh masalah transportasi, dan prediksi pendapatan tidak terealisasi akibat meningkatkanya biaya pengiriman dalam mengamankan kapasitas pengangkutan kendaraannya. Perusahaan dinilai gagal, padahal pada laporan keuangannya menunjukkan bahwa Tesla mampu pulih dari triwulan II-2022 ketika terjadi penurunan laba akibat dari penutupan pabriknya di Shanghai, Cina. Hal ini lantas yang memperlambat produksi kendaraan dari perusahaan.
“Kami menantikan Q4 yang memecahkan rekor,” kata Musk.
Bakal lampaui Apple dan Saudi Aramco
Musk bakal meningkatkan potensi jangka panjang dari Tesla. Dia mengeklaim kapitalisasi Tesla nantinya akan jauh lebih bernilai jika dibandingkan Apple dan Saudi Aramco.
Kapitalisasi pasar Tesla sekarang kurang US$700 miliar, sementara Apple US$2,3 triliun dan Saudi Aramco US$2,1 triliun.
Dewan perusahaan juga bakal meninjau kemungkinan untuk membeli kembali saham senilai US$5 miliar hingga US$10 miliar pada 2023. Tesla harus menggunakan uang tunai untuk membeli sahamnya sendiri guna mengembalikan modal kepada pemegang saham.
Analis tetap optimistis dengan pertumbuhan Tesla
Sementara beberapa analis tetap optimistis tentang pertumbuhan Tesla. Mereka mengingatkan bahwa perusahaan perlu berhati-hati tentang seberapa besar kenaikan harga kendaraan mengingat perlambatan ekonomi yang lebih luas.
Perusahaan mengatakan bahwa sementara masing-masing pabriknya mencatat rekor produksi, "kemacetan rantai pasokan" termasuk kendala rantai pasokan baterai "tetap menjadi tantangan langsung".
Musk juga mengatakan truk pikap Cybertruck Tesla siap diproduksi pada pertengahan tahun depan dan truk semi tugas beratnya kemungkinan mencapai 50 ribu unit di Amerika Utara pada 2024.