Pengertian Angel Investor Hingga Kelebihan dan Kekurangannya
Lazim dibicarakan dalam kaitan dengan startup.
Jakarta, FORTUNE - Apabila mendengar kata pendanaan untuk startup mungkin Anda akan teringat dengan venture capital. Namun, angel investor dan venture capital memiliki perbedaan cukup besar.
Keberadaan mereka juga sangat membantu perkembangan startup untuk bisa mengembangkan produk atau layanannya nanti.
Angel investor pada umumnya merupakan individu dengan kekayaan bersih tinggi. Mereka akan mendanai startup pada tahap awal, seringkali dengan uang mereka sendiri.
Namun, mereka ingin melihat strategi keluar di beberapa titik yang memungkinkan mereka mengantongi keuntungan.
Lantas apa sih pengertian dari investor yang satu ini?
Definisi angel investor
Dikutip dari thehartford.com, angel investor adalah investor swasta yang berfokus pada pembiayaan usaha kecil dengan imbalan ekuitas. Tidak seperti perusahaan modal ventura yang menggunakan dana investasi, angel investor menggunakan kekayaan bersih mereka sendiri.
Sering kali, angel investor justru adalah orang-orang terdekat seperti keluarga atau bahkan sesama teman pengusaha. Angel investor juga biasa dikenal sebagai malaikat bisnis, pemodal malaikat, atau bahkan pemodal mulia.
Pada umumnya, angel investor lebih berfokus untuk membantu startup dalam pembangunannya daripada mengutamakan keuntungan yang mungkin akan didapatkan.
Meskipun risiko mereka terdengar sangat tinggi, keuntungan yang akan mereka dapatkan tentu sangat menggiurkan.
Kelebihan dan kekurangan angel investor
Saat memutuskan menerima angel investor, ada keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan. Salah satu keuntungan yang akan didapatkan adalah Anda tidak perlu khawatir untuk mengembalikan uang saat mengalami kerugian.
Apabila meminjam uang di bank untuk pendanaan startup, mau tidak mau Anda harus mengembalikannya suatu saat nanti, meskipun startup Anda mengalami kegagalan.
Hal tersebut berbeda dengan angel investor. Mereka telah meneliti dan menganalisis dengan baik perusahaan yang berpotensi besar dalam jangka panjang.
Dengan begitu, menjadi pendana merupakan keputusan dari mereka sehingga apabila terjadi risiko mereka yang harus menanggungnya.
Modal yang sudah diinvestasikan pun tidak harus dikembalikan jika mengalami kegagalan.
Namun, kekurangan yang akan dialami adalah investor tentu akan mengambil alih beberapa bagian dari perusahaan Anda. Hal ini membuat kendali penuh dibagi dua sesuai kesepakatan, termasuk juga soal keuntungan yang didapatkan.
Imbal hasil yang diharapkan angel investor
Banyak kelompok angel investor di seluruh dunia sering bertemu untuk mengakses peluang lokal. Di Indonesia ada komunitas bernama Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) yang merupakan jaringan para angel investor yang mempertemukan dengan perusahaan rintisan yan membutuhkan pendanaan.
Namanya berinvestasi, tentu angel investor juga mengharapkan return dari uang yang diberikannya pada startup. Rata-rata, angel investor bisa mengharapkan return 20 persen–25 persen dari jumlah yang diinvestasikannya. Namun, nyatanya angel investor bisa mendapatkan return yang jauh lebih tinggi dari angka tersebut.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Robert Wiltbank, seorang angel investor bisa mendapat return sampai 2,5 kali lipat atau 250 persen dari jumlah yang diinvestasikan. Meski dalam beberapa kasus, return yang didapat juga bisa kurang dari 50 persen.
Menjadi angel investor memang memiliki risiko yang sangat besar. Salah-salah, yang ada malah kehilangan seluruh uang yang diinvestasikan. Meski begitu, dengan berinvestasi di bisnis yang tepat, akan membuat uang bertumbuh dengan baik