Tembus Target dari Prabowo, Realisasi Investasi 2024 Capai Rp1.714 T
Mengalami peningkatan lebih dari 20% ketimbang tahun lalu.
Fortune Recap
- Investasi melebihi target pemerintah sebesar Rp1.650 triliun, dengan PMA mencakup 52,5 persen dan PMDN 47,5 persen.
- Investasi tahun ini menciptakan 2.456.130 lapangan kerja, dengan dominasi investasi di luar Pulau Jawa.
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM melaporkan realisasi investasi sepanjang 2024 mencapai Rp1.714,2 triliun atau mengalami peningkatan 20,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyatakan angka tersebut melampaui target pemerintah yang ditetapkan, yakni sebesar Rp1.650 triliun. Awalnya, pemerintah menetapkan target investasi sebesar Rp1.239,3 triliun dalam rencana strategis (renstra) 2024, sebelum kemudian ditambah oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi Rp1.650 triliun.
Hasil akhirnya menunjukkan bahwa realisasi investasi 2024 telah mencapai 138,3 persen dari target renstra dan 103,9 persen dari target presiden.
"Target presiden tercapai, bahkan jauh melampaui renstra," ujar Rosan dalam konferensi pers, Jumat (31/1).
Sebagian besar investasi berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencakup 52,5 persen dari total realisasi, sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berkontribusi 47,5 persen. PMA sepanjang 2024 mengalami kenaikan 21 persen secara tahunan menjadi Rp900,2 triliun, sementara PMDN naik 20,6 persen menjadi Rp814 triliun.
Data Kementerian Investasi juga menunjukkan bahwa investasi pada tahun ini telah menciptakan 2.456.130 lapangan kerja atau meningkat 34,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dari segi distribusi wilayah, investasi di luar Pulau Jawa mendominasi dengan porsi 52,2 persen. Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi, yakni Rp251,1 triliun, diikuti oleh DKI Jakarta sebesar Rp241,9 triliun, Jawa Timur Rp147,3 triliun, Sulawesi Tengah Rp139,9 triliun, dan Banten Rp105,6 triliun.
Sektor investasi yang paling diminati
Pada sektor industri, investasi terbesar sepanjang 2024 tercatat pada industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya dengan nilai Rp238,4 triliun, atau berkontribusi sekitar 13,9 persen dari total investasi tahun ini. PMA paling banyak mengalir ke sektor ini, mencapai US$13,6 miliar atau 22,6 persen dari total investasi asing.
Sementara itu, sektor yang paling diminati oleh investor domestik adalah transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan nilai investasi Rp120,1 triliun atau 14,8 persen dari total PMDN.
Dari sisi asal investasi, Singapura tetap menjadi negara penyumbang terbesar dengan total US$20,1 miliar, disusul Hong Kong (US$8,2 miliar), Cina (US$8,1 miliar), Malaysia (US$4,2 miliar), dan Amerika Serikat (US$3,7 miliar).
Rosan menyoroti hampir seperempat dari total realisasi investasi tahun ini, atau sekitar Rp407,8 triliun (23,8 persen), berasal dari sektor hilirisasi. Investasi pada bidang ini tumbuh 8,63 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan sektor mineral mendominasi mencapai Rp245,2 triliun. Dari jumlah tersebut, investasi terbesar terdapat pada nikel (Rp153,2 triliun), tembaga (Rp68,5 triliun), dan bauksit (Rp21,8 triliun).