BUSINESS

Laba Semen Indonesia Turun 44% pada Kuartal III-2024, Ini Penyebabnya

Permintaan segmen turun, SIG drop 5 persen.

Laba Semen Indonesia Turun 44% pada Kuartal III-2024, Ini PenyebabnyaIlustrasi pekerja Semen Indonesia Group. (Website SMGR)
05 December 2024

Fortune Recap

  • Permintaan semen domestik terus menurun, dengan total permintaan saat ini 65 juta ton atau merosot dari 70 juta ton pada 2019.
  • Kapasitas terpasang Semen Indonesia masih mampu memberikan perusahaan pangsa pasar 49 persen.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) meraih laba Rp1,88 triliun hingga akhir kuartal III-2024, turun 44 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya, yang sebesar Rp3,36 triliun.

Direktur Utama SIG, Donny Arsal, mengatakan penurunan tersebut disebabkan oleh merosotnya penjualan—khususnya pada sektor ritel—serta performa harga yang rendah.

Sebanyaka 70 persen permintaan SIG berasal dari segmen ritel. Namun, hingga akhir September lalu, volume permintaan segmen ini mengalami penurunan 5 persen, berbanding terbalik dengan segmen semen curah yang masih tumbuh 6,9 persen.

"Di ritel ini yang menarik harga ke bawah. Demand-nya turun 5 persen. Itu harganya juga terdorong ke bawah karena kompetisi, sehingga performa kami dibandingkan tahun lalu itu drop signifikan dari sisi average selling price dan volume," ujar Donny dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (4/12).

Menurut Donny, kondisi permintaan semen domestik terus mengalami penurunan. Tercatat, total permintaan semen saat ini berada pada angka 65 juta ton atau merosot dari 70 juta ton pada 2019. Di sisi lain, pembangunan pabrik semen di dalam negeri masih terus berlangsung dan akan membuat pasokan semen nasional meningkat. Saat ini saja, terdapat gap cukup besar antara kapasitas terpasang pabrik SIG dengan permintaan pasar.

Meski demikian, kapasitas terpasang Semen Indonesia yang saat ini 54,2 juta ton—merefleksikan 44,4 persen dari total kapasitas produksi yang mencapai 122 juta ton—masih mampu memberikan perusahaan pangsa pasar sebesar 49 persen.

"Artinya, pangsa pasar kita lebih besar dari kapasitas produksi," kata Donny.

Volume penjualan SIG secara keseluruhan mencapai 28,001 juta ton hingga September 2024. Jumlah tersebut mengalami penurunan 4 persen dibandingkan 29,203 juta ton pada periode Januari–September 2023. Sementara itu, pendapatan bruto turun 5 persen dari Rp27,66 triliun pada September tahun lalu menjadi Rp26,29 triliun pada tahun ini.

"Volume itu turun 4 persen, dan pendapatan bruto yang turun 5 persen ini, meskipun kita manage biaya operasi, tetapi penurunan dari sisi volume dan harga inilah yang menyebabkan Kinerja Keuangan jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Itu adalah kondisi pasar," ujarnya.

Kemudian, SIG juga mencatat peningkatan beban operasional dan ongkos angkut sebesar 1 persen menjadi Rp4,13 triliun pada September tahun ini.

"Ke depannya, dengan tingkat persaingan yang cukup ketat, apa inovasi yang akan kita lakukan? Kita akan mendukung dari sisi semen hijau dan interlock brick semen untuk menjawab tantangan program 3 juta rumah. Ini merupakan bagian dari bagaimana kita menciptakan pasar baru," katanya.

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.