BUSINESS

PHR Catat Tambahan Sumber Daya Kontinjen 31,5 Juta Barel di Rokan

PHR berkomitmen lakukan pengeboran 11 sumur eksplorasi.

PHR Catat Tambahan Sumber Daya Kontinjen 31,5 Juta Barel di RokanIlustrasi kegiatan eksplorasi di Blok Rokan. (Doc: Pertamina)
01 July 2024

Fortune Recap

  • PHR berhasil tambahkan 31,5 juta barel minyak dari 7 sumur eksplorasi Sidingin North-1 di Blok Rokan.
  • EVP Upstream Business PHR berkomitmen melakukan kerja pasti eksplorasi masif dan agresif untuk meningkatkan produksi migas.
  • Kegiatan operasi pemboran sumur eksplorasi masih berlangsung dengan hasil positif, termasuk pengeboran sumur terdalam di wilayah Sumatera bagian tengah.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil membukukan tambahan sumber daya kontinjen sebesar 31,5 juta barel minyak pada pemboran 7 sumur eksplorasi Sidingin North-1 di Blok Rokan.

EVP Upstream Business PHR Andre Wijanarko mengatakan, perusahaannya terus berupaya dalam meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) dan telah berkomitmen melakukan kerja pasti eksplorasi masif dan agresif yang meliputi 11 sumur eksplorasi, 1.000 km2 seismik 3D dan 5 studi geologi dan geofisika (G&G).

"Pada 3 tahun pertama semenjak alih kelola, PHR sudah melaksanakan pemboran 7 sumur eksplorasi," kata Andre dalam keterangan resminya, dikutip Senin (1/7).

Selain itu, lanjut Andre, terdapat 2 sumur eksplorasi migas non konvensional (MNK) yakni Gulamo dan Kelok DET, yang merupakan sumur terdalam di wilayah Sumatera bagian tengah, yang telah dilakukan pengeboran. Dua sumber ini diharapkan akan memberikan tambahan sumber daya setelah kegiatan operasional dan evaluasi selesai dilaksanakan.

"Kegiatan operasi pemboran 4 sumur eksplorasi lainnya adalah migas konvensional, yakni Pinang East, Mibasa, Sihangat dan Astrea masih berlangsung dan bahkan pada tahapan ini sudah menunjukkan hasil yang positif dan sedang menunggu uji kandungan lapisan maupun dilanjutkan ke tahapan produksi," jelasnya.

"Pemboran eksplorasi Rokan sebetulnya telah dimulai tahun lalu (2023) dan hasil uji kandungan berupa aliran minyak 300 BOPD pada lapisan baru tight sand sumur Sidingin North-1, saat ini sedang proses penentuan status Eksplorasi bersama dengan sumur Pinang East-1", tambahnya.

Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan, pemboran eksplorasi PHR adalah bentuk realisasi Komitmen Kerja Pasti (KKP) tahun 2021-2026 yang harus dilaksanakan mengingat Blok Rokan sebagai SDA non-renewable yang sudah hampir satu abad memberikan sumber minyak dan gas bagi bangsa masih bisa terus diupayakan hasilnya.

"Sebagai operator yang kegiatan operasinya diawasi oleh pemerintah melalui SKK Migas, kami apresiasi PHR telah menunjukkan upaya nyata sejak awal operasi masifnya, baik jumlah pengeboran di area existing (telah ada), maupun area sumur-sumur eksplorasi baru yang berpotensi menjadi sumber cadangan minyak bumi yang targetnya berbeda dari lapisan sebelumnya.

Rikky menjelaskan, bagian KKP PHR lainnya yang sudah disetujui adalah program Eksploitasi melalui teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang telah disetujui. "Kita harapkan program EOR bisa menggenapkan penyelesaian komitmen KKP, sehingga menjadi milestone penting peningkatan produksi PHR di Blok Rokan untuk target nasional 1 Juta barel perhari tahun 2030," pungkas Rikky.

Tak hanya pemboran sumur eksplorasi, PHR juga secara aktif melakukan evaluasi geologi dan geofisika bawah permukaan untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang selama ini terlewat, khususnya potensi target dangkal atau Low Quality Reservoir (LQR). 

Dengan penggunaan konsep dan teknologi baru, tambahan sumber daya di tempat yang berhasil dibukukan sebesar 70 juta barel minyak sumber daya terambil atau sebesar 320 juta sumber daya di tempat melalui penemuan struktur Mindal Emas.

Andre melanjutkan, akuisisi data geofisika baru juga tidak kalah penting. Dengan menggunakan perangkat berteknologi tinggi, operasi akuisisi seismik 3D merupakan operasi yang rumit dengan melibatkan lebih dari 1.000 orang (kru) selama proses berlangsung. "Meski demikian, kinerja kegiatan akuisisi seismik 3D sangat baik dari sisi keselamatan kerja dan keandalan operasi, dengan total penyelesaian akusisi data saat ini seluas 552 km2," katanya.

PHR saat ini, kata Andre, juga tengah menyiapkan program berikutnya seluas 358 km2 yang akan dieksekusi di akhir tahun 2024, dan diharapkan selesai di tahun 2025. "Dengan melakukan evaluasi seismik 3D baru ini, diharapkan akan ditemukan prospek-prospek ukuran besar 'Big Fish' yang bisa mendukung pencapaian produksi migas nasional di masa yang akan datang," katanya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.