BUSINESS

Pengertian Utang Jangka Panjang dalam Bisnis: Arti, Jenis, dan Manfaat

Utang jangka panjang menyimpan manfaat dan risiko.

Pengertian Utang Jangka Panjang dalam Bisnis: Arti, Jenis, dan ManfaatIlustrasi Utang/William Poter
07 September 2022

Jakarta, FORTUNE – Dalam bisnis, perusahaan memiliki banyak opsi untuk mengumpulkan pendanaan demi membiayai ekspansi usaha. Salah satu pilihannya adalah melalui utang jangka panjang. Lantas, apa itu utang jangka panjang? Bagaimana manfaatnya bagi pengembangan usaha?

Utang jangka panjang merupakan salah satu kewajiban yang dapat dibayar perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Jatuh tempo jenis utang ini berkisar 5-20 tahun, dan bergantung pada perjanjian kedua belah pihak. Dalam hal ini, pihak yang memberikan pinjaman jangka panjang bisa dari bank, investor, maupun perusahaan lain.

Meski kerap dianggap tak ideal bagi kondisi keuangan perusahaan, utang sebenarnya wajar dalam bisnis. Sebab, perusahaan dalam mengembangkan kegiatan usaha perlu membutuhkan modal dalam jumlah besar.

Di sinilah utang jangka panjang dapat menjadi opsi bagi perusahaan, selain dana pribadi, pendanaan dari investor, atapun utang jangka pendek.

Nantinya, utang tersebut bisa digunakan untuk pembelian alat, menggaji karyawan, pemasaran, operasional, produksi, dan pengembangan riset.

Utang jangka panjang secara umum digunakan sebagai alat untuk memperkuat posisi modal. Pinjaman itu dapat pula meningkatkan total aset, baik dalam bentuk peralatan, properti maupun investasi.

Seperti disinggung di atas, utang jangka panjang jelas berbeda dengan jangka pendek. Pinjaman jangka pendek umumnya dilunasi dalam hanya satu tahun.

Jenis utang jangka panjang

Ilustrasi Surat Berharga Negara.
Ilustrasi Surat Berharga Negara. (Shutterstock/Fizkes)

Setidaknya ada dua jenis utang jangka panjang. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari laman OCBC NISP.

1. Utang Hipotek

Hipotek menjadi salah satu contoh utang jangka panjang. Utang tersebut menggunakan jaminan berupa barang tak bergerak dan aset tetap, seperti rumah, gedung, sertifikat tanah, bangunan, perlengkapan kantor, mesin dan hak cipta.

Jika peminjam gagal melunasi utang sesuai dengan jatuh tempo, jaminan aset itu nantinya dapat disita oleh pihak pemberi pinjaman. Aset sitaan itu nanti akan dilelang, dan hasil dari pelelangan aset tersebut akan digunakan untuk melunasi kekurangan utang.

2. Utang Obligasi

Utang obligasi merupakan salah satu jenis utang jangka panjang yang populer. Dalam hal ini, utang bisa diperoleh dengan mengeluarkan surat berharga obligasi.

Nantinya, kesepakatan perihal tenor utang serta nominal dana dapat disampaikan melalui surat obligasi.

Sebelum kesepakatan tersebut dibuat, nominal dari surat obligasi tersebut harus diperlihatkan terlebih dahulu. Jika sudah sesuai, maka uang pinjaman yang akan diberikan disesuaikan dengan nominal yang tercantum dalam surat obligasi.

Manfaat dan risiko

Ilustrasi dokumen surat utang.
Dok. Shutterstock/Ktasimar

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.