Belum Genap 1 Tahun, BNI Venture Catat Laba Rp1,9 miliar
Miliki aset Rp510 miliar, ini kriteria startup incaran BNV.
Jakarta, FORTUNE – PT BNI Modal Ventura atau BNV (BNI Ventures) proaktif mengakselerasi kinerja penempatan dana usaha pada instrumen investasi. Meski usianya belum genap satu tahun berdiri, BNI Ventures berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif dengan capaian earnings after tax (EAT) yang dibukukan sebesar Rp1,9 miliar.
Direktur Utama BNI Ventures, Eddi Danusaputro menyampaikan, pihaknya menerapkan strategi dengan melakukan penempatan dana usaha pamenda instrumen investasi yang aman dan memberikan keuntungan yang sesuai dengan tingkat risikonya. Selain itu, perseroan juga proaktif melakukan penyempurnaan proses bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik.
"Kami bersyukur, meski baru mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2023, kami mampu memanfaatkan momentum peningkatan kinerja di periode awal pendirian ini. Tentu saja, kami akan terus menggali potensi untuk memaksimalkan kinerja sambil terus memberikan kontribusi positif pada industri modal ventura nasional," ungkapnya di Jakarta, Senin (14/8/).
Miliki aset Rp510 miliar, ini kriteria startup incaran BNI Ventures
Sementara itu, hingga Juni 2023, nilai aset dari BNI Ventures adalah sebesar Rp510,07 miliar. Aset tersebut terdiri dari aset lancar sebesar Rp493,55 miliar dan aset tidak lancar sebesar Rp16,52 miliar.
Eddi melanjutkan, pada Maret 2023, BNI Ventures telah melakukan investasi pertamanya kepada startup PT Millenio Amerta Data (Kecilin) yang sejalan dengan mandat BNI, yakni untuk mendorong akselerasi transformasi digital dan inovasi BNI group.
Sementara itu, Lugas Prancafitri selaku Direktur Keuangan BNV menegaskan bahwa kedepannya BNV siap untuk berinvestasi, serta mendukung sinergi dan inovasi di BNI Group. Untuk itu, pihaknya terus menyasar startup yang selaras dan mendukung bisnis group. "Tahun ini, kami memiliki beberapa pipeline investasi yang kami harap dapat terealisasi untuk terus mendorong kinerja penempatan dana investasi.” pungkas Lugas.