Agio saham adalah istilah yang sering ditemui dalam perusahaan, khususnya perseroan. Hal ini merujuk pada kekayaan bersih perusahaan dari penjualan saham.
Bagi Anda yang ingin bekerja di bidang keuangan, tentunya harus memahami istilah ini dengan baik. Mari simak bersama mengenai pengertian agio saham, jenis-jenis agio saham, manfaat, serta contohnya pada artikel berikut ini!
Apa itu agio saham?
Agio saham adalah kekayaan bersih perusahaan yang berasal dari penjualan saham melebihi harga nominal (harga pari). Dapat dikatakan selisih lebih setoran investor melebihi dari nilai nominalnya.
Kondisi ini bisa terjadi saat investor membeli saham yang baru saja diterbitkan dari perusahaan selama IPO (Initial Public Offering), yakni tahap penawaran umum saham perdana.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2010, agio saham bukan termasuk objek pajak, sehingga tidak bisa dikenakan biaya pajak.
Jenis-jenis agio saham
Agio saham terbagi ke dalam dua jenis, yakni agio biasa dan agio treasury. Simak penjelasannya di bawah ini:
Agio biasa
Jenis agio saham pertama adalah agio biasa. Nilai dari agio ini didapat dari pengurangan harga jual dengan harga beli suatu saham.
Misalnya, harga saham per lembar Rp5 ribu per lembar. Kemudian, dijual menjadi harga Rp7 ribu per lembar. Maka, nilai agio sahamnya sebesar Rp2 ribu.
Agio treasury
Agio treasury atau buyback stock terjadi bila perusahaan menarik kembali saham yang terjual. Setelahnya, ia menerbitkan kembali dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya. Maka, selisih dari nilai tersebutlah yang dinamakan agio treasury.
Manfaat agio saham
Ada beberapa manfaat yang diperoleh perusahaan dari agio saham ini, di antaranya:
- Adanya agio saham, perusahaan tidak perlu untuk menaikkan biaya tetap
- Perusahaan tidak berkewajiban untuk melakukan pembayaran dividen ke investor
- Nilai agio saham dapat dialokasikan untuk keperluan perusahaan lainnya, seperti melunasi utang, menambah aset, dan lain-lain
- Investor tidak memiliki klaim atas aset-aset perusahaan.
Contoh agio saham
Berikut ini terdapat dua contoh mengenai agio saham, yakni:
Contoh pertama
Misalnya, sebuah perusahaan menerbitkan saham dengan harga Rp5 ribu per lembar. Akan tetapi, pada rapat umum saham perdana, perusahaan menawarkan harga jual yang lebih tinggi, yakni Rp8 ribu per lembar.
Nilai agio saham = Rp8 ribu - Rp5 ribu = Rp3 ribu
Maka, nilai agio saham yang didapatkan perusahaan adalah Rp3 ribu per lembar.
Contoh kedua
Contoh lainnya, sebuah perusahaan menerbitkan 10 ribu lembar saham dengan nominal Rp3 ribu per lembar. Pada saat penawaran saham perdana, saham tersebut terjual dengan harga Rp5 ribu per lembar.
Untuk kasus tersebut, berikut nilai perhitungannya:
Nilai nominal awal: Rp 3 ribu x 10 ribu lembar saham = Rp30 juta
Setelah penawaran: Rp 5 ribu x 10 ribu lembar saham = Rp50 juta
Nilai agio saham : Rp50 juta - Rp30 juta = Rp20 juta
Dengan begitu, neraca perusahaan akan akan memuat Rp30 juta sebagai modal disetor, sedangkan nilai agio saham Rp20 juta.
Perbedaan agio saham dan disagio saham
Jika agio saham memberikan keuntungan bagi perusahaan, maka kebalikan dari istilah ini adalah disagio saham. Ini merupakan kondisi saham dijual lebih rendah dibanding nilai pari.
Misalnya, sebuah saham memiliki nominal Rp40 ribu, tetapi terjual dengan harga di bawahnya, yakni Rp20 ribu. Maka, nilai disagio saham tersebut Rp20 ribu.
Kondisi ini bisa terjadi bila keuangan berada di kondisi negatif, tetapi perusahaan tetap melakukan ekspansi.
Jadi, kesimpulannya, agio saham adalah kondisi yang menguntungkan bagi perusahaan dimana penjualan saham melebihi harga parinya. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Anda.