Intip Profil dan Portofolio Schroders Indonesia
Schroders disebut akan jual unit bisnis Indonesia.
Jakarta, FORTUNE - Schroders Indonesia dilaporkan berencana melepas unit Bisnis di Indonesia, setelah berkiprah lebih dari tiga dekade. Bagaimana rekam jejak dan profil Schroders Indonesia?
Manajer investasi yang juga bagian dari Scroders Plc. itu mulai hadir di Indonesia pada 1991 dengan nama PT Schroder Investment Management Indonesia. Mayoritas sahamnya adalah milik Grup Schroders yang bermarkas di Inggris, sebuah lembaga finansial di sektor manajemen investasi yang sudah ada sejak 1926.
Dikutip dari situs web Schroders, per 30 Juni 2024, Schroders telah mengelola dana sebesar 773,7 miliar pound sterling. Manajer investasi itu sudah tersedia di 38 lokasi secara global.
Seiring dengan berjalannya waktu, Schroders Indonesia telah mengelola dana secara aktif. Per Juni 2024, Schroders Indonesia telah mengelola dana senilai Rp63,19 triliun untuk klien ritel ataupun institusi, seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan lembaga sosial.
Produk reksa dana milik Schroders Indonesia, Schroder 90 Plus Equity Fund, didominasi oleh daftar saham blue chip, dari perbankan hingga perusahaan consumer. Sebut saja PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Adapun, berikut ini perincian dan persentase aset dengan bobot terbesar dalam portofolio Schroders Indonesia, dilansir dari situs web resmi Schoders:
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dengan bobot 9,58 persen.
- BBCA, dengan bobot 9,51 persen.
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dengan bobot 6,93 persen.
- PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dengan bobot 6,69 persen.
- PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MYOR), dengan bobot 4,75 persen.
- ICBP, dengan bobot 4,19 persen.
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dengan bobot 3,62 persen.
- PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), dengan bobot 3,52 persen.
- PT Indosat Tbk (ISAT), dengan bobot 3,38 persen.
- PT Astra International Tbk (ASII), dengan bobot 3,14 persen.
Dari segi komposisi aset per tanggal laporan, reksa dana saham mendominasi dengan besaran 90,88 persen; sedangkan pasar uang hanya 9,12 persen.