Kenapa Cicil Kendaraan Tidak Disarankan? Ini Alasannya

Ketahui kekurangannya

Kenapa Cicil Kendaraan Tidak Disarankan? Ini Alasannya
Ilustrasi pembayaran kredit (Pixabay/jarmoluk)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Memiliki kendaraan sendiri tentu menjadi impian bagi sebagian besar orang. Selain metode pembayaran tunai, tidak sedikit membeli kendaraan dalam sistem Kredit atau cicilan. 

Metode pembayaran tersebut memungkinkan Anda untuk melunasi kendaraan dengan cara mencicilnya dalam jangka waktu tertentu. Dengan begitu, Anda tidak perlu melunasinya di awal.

Meskipun menawarkan sejumlah manfaat, kredit kendaraan memiliki kekurangan yang membuat tidak disarankan untuk dilakukan.

Sebenarnya kenapa cicil kendaraan tidak disarankan? Berikut beberapa kekurangan kredit kendaraan yang bisa menjadi bahan pertimbangan.

1. Bunga kredit tinggi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, metode pembayaran ini mengharuskan pembeli untuk membayar cicilan kendaraan setiap bulannya. 

Selain total harga kendaraannya, terdapat bunga yang dibebankan atas cicilan kredit kendaraan. Pilihan tingkat suku bunga dapat dipilih pembeli.

Namun, bunga kredit yang dibebankan atas kendaraan bisa tinggi. Jika membeli dengan uang muka ringan, bunga kreditnya lebih tinggi dari pembayaran uang muka lebih tinggi.

Artinya, total biaya kendaraan yang harus dibayarkan hingga lunas bisa lebih besar dibandingkan metode pembayaran tunai. Hal tersebut tentunya berdampak pada pengeluaran pribadi akan membengkak dari harga aslinya.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui bunga kredit kendaraan yang akan dibebankan agar tidak merugi.

2. Kendaraan belum jadi hak milik sepenuhnya

Meskipun kendaraan bisa langsung dibawa pulang dan dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, kendaraan yang dibeli dengan sistem cicilan belum menjadi hak milik secara sepenuhnya.

Faktor ini penting untuk dijadikan bahan pertimbangkan, terlebih bagi Anda yang yang baru pertama kali membeli kendaraan dengan sistem cicilan.

Anda masih memiliki kewajiban untuk melunasinya dengan membayar cicilan kendaraan setiap bulannya. Ketika sudah lunas, kendaraan tersebut barulah menjadi milik Anda sepenuhnya.

Barang yang belum sepenuhnya menjadi hak milik tentu bisa diambil kembali oleh pihak penyedia kredit kendaraan.

Kasus tersebut bisa terjadi saat pihak debitur tidak mampu melunasi kendaraan, sehingga penjual berhak untuk mengambil kendaraannya.

3. Prosesnya memakan waktu

Salah satu alasan kenapa cicil kendaraan tidak disarankan lainnya adalah prosesnya memakan cukup banyak waktu. Untuk bisa melunasi tagihan kendaraan, penjual akan menetapkan jangka waktu atau tenor pembayaran kredit.

Pilihan jangka waktunya beragam, mulai dari 12 bulan hingga 36 bulan. Jika dilihat dari jangka waktu, kendaraan tersebut paling cepat dilunasi dalam waktu satu tahun.

Artinya, Anda berkewajiban melakukan proses pelunasan kendaraan bertahun-tahun.

Prosesnya yang memakan banyak waktu ini juga bisa terasa merepotkan karena Anda harus rutin melakukan pembayarannya. Jika tidak, Anda akan terus-menerus ditagih.

Selama masa pembayaran, Anda akan berurusan dengan pihak bank atau penjual kendaraan. Proses penagihan juga tidak jarang membuat Anda tidak nyaman.

4. Menimbulkan beban utang

Pembayaran dalam sistem cicilan terlihat menguntungkan karena Anda tidak perlu melunasi kendaraan dalam satu waktu. Kredit kendaraan memberi kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki motor atau mobil dalam waktu cepat.

Di balik kemudahan yang ditawarkan, kredit kendaraan bisa menimbulkan beban utang dalam jangka waktu tertentu. Pasalnya, ada harus membayar sisa tagihan kendaraan setiap bulan sesuai jangka waktu yang disepakati.

Jika tidak cermat dalam mengatur keuangan, cicilan bisa macet hingga tidak dapat dilunasi secara tuntas. Hal tersebut tentu akan merugikan keuangan Anda, terlebih bagi yang belum memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.

5. Pengajuan kredit bisa ditolak

Pertanyaan kenapa cicil kendaraan tidak disarankan banyak bermunculan di kalangan pembeli yang ragu memiliki kredit sebagai metode pembayarannya. Alasannya pengajuan kredit tersebut bisa ditolak.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan pengajuan ditolak, mulai dari dokumen tidak lengkap, tidak memenuhi minimum penghasilan bulanan, skor kredit buruk, hingga masuk daftar hitam.

Banyaknya persyaratan yang diperlukan untuk mengajukan kredit menyebabkan pembeli lebih memilih pembayaran tunai yang lebih praktis.

6. Berpengaruh pada skor kredit

Berbicara tentang skor kredit, pengajuan kredit kendaraan bisa mempengaruhi riwayat kredit seseorang. Karena termasuk produk kredit, masalah keterlambatan hingga kredit macet bisa membuat skor kredit rendah.

Ketika Anda ingin mengajukan pinjaman lain, pihak perbankan atau lembaga keuangan bisa menolak permohonan tersebut karena skor kredit buruk.

7. Denda keterlambatan pembayaran cicilan

Alasan lainnya kenapa cicil kendaraan tidak disarankan juga dikarenakan denda yang dibebankan pada debitur yang terlambat membayar tagihan.

Denda yang muncul tentu harus dibayarkan sebagai konsekuensinya. Biaya tambahan yang tidak terduga tersebut akan berdampak pada pengeluaran yang membengkak.

Denda yang menumpuk tentu akan memperparah kesehatan finansial. Pada akhirnya, risiko kredit macet tak terhindarkan.

8. Risiko rusak dan dicuri

Jika terjadi kerusakan pada kendaraan, ada biaya tambahan yang harus dibayarkan Anda sendiri.

Meskipun asuransi kendaraan bisa digunakan untuk kendaraan yang masih dicicil, hal tersebut akan menambah biaya pengeluaran Anda.

Selain rusak, risko kendaraan dicuri juga bisa terjadi mengingat kendaraan bermotor termasuk objek yang banyak diincar pencuri. Kendaraan yang dicuri dan hilang tidak membuat kewajiban Anda untuk membayar cicilan berhenti.

Anda masih perlu membayar cicilan kendaraan tersebut sampai lunas sesuai dengan perjanjian.

Demikian informasi mengenai kenapa cicilan kendaraan tidak disarankan dari beberapa kekurangannya. Semoga bermanfaat!

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya