Bagi Anda yang tertarik untuk memulai investasi, salah satu pilihan yang menarik adalah investasi valuta asing (valas). Selain relatif mudah dilakukan, investasi ini juga bisa memberikan keuntungan praktis. Khususnya bagi Anda yang sering bepergian ke luar negeri karena dapat mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar saat menukar uang.
Namun, sebelum memulai investasi valas, sangat penting untuk memahami lebih dalam tentang berbagai pilihan mata uang yang tersedia serta bagaimana cara membaca dan menganalisis pergerakan kurs valuta asing.
Ada banyak pilihan mata uang yang bisa Anda pertimbangkan untuk berinvestasi di pasar valas. Meskipun Anda bebas memilih mata uang mana yang sesuai dengan tujuan investasi Anda, bagi pemula, disarankan untuk memulai dengan mata uang yang memiliki stabilitas tinggi.
Selain itu, penting untuk memahami nilai tukar kurs mata uang Rupiah ke mata uang lain. Berikut cara menghitung Kurs Jual dan kurs beli selengkapnya.
Cara menghitung kurs jual dan kurs beli
Dalam investasi valuta asing, istilah "Kurs Jual" dan "Kurs Beli" akan sering Anda temui. Sebagai seorang pemula, sangat penting untuk memahami kedua istilah ini dengan baik.
1. Cara menghitung kurs jual
Kurs jual adalah nilai tukar yang berlaku saat Anda ingin menukar uang lokal (misalnya rupiah) ke mata uang asing. Jadi, kurs ini memberi tahu Anda berapa banyak mata uang asing yang akan Anda terima ketika menukarkan uang lokal.
Cara menghitung kurs jual cukup sederhana, yaitu dengan rumus sebagai berikut.
- Jumlah mata uang lokal yang dimiliki ÷ kurs jual = jumlah mata uang asing yang diterima
- Sebagai contoh: Rp50.000.000 ÷ Rp16.000 = US$3.125
Berdasarkan rumus kurs jual rupiah ke dolar AS, maka jumlah USD yang diterima US$3.125 menggunakan asumsi kurs Rp16.000 untuk nominal Rp50.000.000.
Atau jika ingin ditulis dengan cara lain, rumus kurs jual bisa seperti ini:
- Kurs jual = jumlah mata uang lokal yang dimiliki ÷ jumlah mata uang asing yang diterima
2. Cara menghitung kurs beli
Kurs beli adalah nilai tukar yang digunakan oleh pedagang valuta asing saat mereka membeli mata uang asing dari masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat dapat menggunakan kurs ini untuk mengetahui berapa banyak uang lokal yang akan mereka terima jika menukarkan sejumlah mata uang asing.
Rumus untuk menghitung kurs beli adalah sebagai berikut:
- Jumlah valuta asing yang dimiliki × kurs beli = jumlah mata uang lokal yang diterima
- Sebagai contoh: US$1.500 x Rp16.000 = Rp24.000.000
Maka mata uang lokal yang diterima setelah kurs beli menggunakan USD tersebut sebesar Rp24.000.000.
Atau, jika dimodifikasi, rumus kurs beli bisa ditulis seperti ini:
- Kurs beli = jumlah mata uang lokal yang diterima ÷ jumlah valuta asing yang dimiliki
- Sebagai contoh: Rp16.000 = Rp24.000.000 ÷ US$1.500
Investasi valas menggunakan Dolar AS
Salah satu pilihan terbaik investasi valas adalah Dolar Amerika Serikat (USD). Dolar AS tidak hanya merupakan mata uang paling berpengaruh di dunia, tetapi juga dikenal memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik, menjadikannya pilihan yang aman bagi investor yang baru terjun ke pasar valas.
Dolar AS memiliki peran sentral dalam perekonomian global dan sering dijadikan acuan dalam transaksi internasional. Di Indonesia, nilai tukar USD terhadap rupiah (IDR) sering digunakan sebagai patokan dalam berbagai aktivitas ekonomi, mulai dari perdagangan hingga investasi.
Kelebihan lainnya adalah ketika membeli USD dan kemudian menjualnya kembali ke rupiah, Anda berpotensi mendapatkan keuntungan jika nilai tukar menguntungkan. Karena itulah, banyak investor pemula yang memilih untuk berinvestasi dalam USD, baik untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar yang besar maupun untuk mendapatkan nilai tambah dari pergerakan kurs yang stabil.