Adu Kuat Bisnis BCA Digital atau Seabank, Siapa Tumbuh Paling Cepat?

Laba BCA Digital melonjak, kredit Seabank capai Rp50 T.

Adu Kuat Bisnis BCA Digital atau Seabank, Siapa Tumbuh Paling Cepat?
Direktur Utama (Dirut) BCA Digital Lanny Budiati dalam acara Bluday (22/7)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • BCA Digital mencatat pertumbuhan laba bersih 532,7% (yoy) menjadi Rp72,13 miliar pada September 2024.
  • Seabank hanya tumbuh 31,97% (yoy) menjadi Rp292 miliar dengan BOPO sebesar 91,7% per September 2024.
  • Peningkatan efisiensi dan produktivitas BCA Digital turut berkontribusi pada pencapaian laba bersih yang signifikan.

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah bank digital seperti PT Bank Digital BCA (BCA Digital) hingga PT. Bank SeaBank Indonesia (Seabank) telah merilis laporan keuangan dan menorehkan pertumbuhan bisnis yang positif dari sisi laba, aset hingga kredit. 

Dari segi laba bersih, BCA Digital mengalami pertumbuhan sangat kuat yang mencapai 532,7 persen (yoy) menjadi Rp72,13 miliar pada September 2024. Sedangkan, untuk bank digital milik Sea Limited hanya tumbuh 31,97 persen (yoy) menjadi Rp292 miliar.

Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati menjelaskan, kenaikan laba bersih yang signifikan ini merupakan hasil dari peningkatan efisiensi yang tercermin pada Rasio Biaya Operasi Pendapatan Operasi (BOPO) sebesar 91,7 persen per September 2024 yang jauh membaik dibandingkan dengan September 2023 sebesar 98,3 persen. 

“Ditambah lagi produktivitas yang telah dicapai oleh Perseroan, dalam mengelola pertumbuhan aset dan liabilitas serta memperluas portofolio kredit, turut berkontribusi dalam pencapaian ini,” kata Lanny melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (18/11).

Namun demikian, apakah lini bisnisnya dari bank digital milik BCA masih lebih unggul dari Seabank?
 

Nilai kredit Seabank unggul capai Rp50 triliun

Presiden Direktur SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley pada acara Diskusi OJK Institute (17/1)

Bila melihat dari sisi fungsi intermediasi, Seabank telah memberikan penyaluran kredit senilai lebih dari Rp50 triliun selama tahun berjalan, khususnya golongan berpenghasilan rendah dengan saldo kredit pada akhir kuartal III-2024 tercatat mencapai Rp19,7 triliun. 

“Prinsip kehati-hatian tetap menjadi prioritas SeaBank hal ini ditunjukkan melalui perbaikan rasio kredit bermasalah (NPL) ke angka 1,6 persen,” kata Direktur Utama Seabank, Sasmaya Tuhuleley.

Sementara itu, BCA Digital mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 5,51 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024 ini. Pencapaian kredit itu ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih alias net interest income (NII) perusahaan yang mencapai Rp 705,6 miliar pada September 2024.

Aset Seabank capai Rp32,93 triliun

Ilustrasi SeaBank/Dok Seabank

Dari segi total aset, Seabank juga jauh lebih unggul yang mencapai Rp32,93 triliun di kuartal-III 2024 atau tumbuh 17 persen (yoy). Hal ini didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai sebesar 22 persen menjadi Rp25,4 triliun di kuartal III-2024.  

Jumlah pengguna Seabank juga telah mencapai 15,5 juta nasabah per Oktober 2024,Sasmaya menyatakan, angka tersebut melampaui target akhir tahun 2024.  “Melonjaknya jumlah Nasabah menandakan bahwa SeaBank semakin dipercaya dan digunakan luas oleh masyarakat Indonesia,” kata Sasmaya.

Sementara itu, untuk aset BCA Digital kini mencapai Rp15,26 triliun pada kuartal III-2024, ini meningkat dari Rp 13,50 triliun pada akhir 2023. Adapun, pengguna dari BCA Digital hanya mencapai lebih dari 2 juta. Sedangkan untuk DPK juga mengalami kenaikan signifikan terutama pada deposito yang meningkat dari Rp5,68 triliun menjadi Rp6,21 triliun dan tabungan yang naik dari Rp 3,30 triliun menjadi Rp 4,74 triliun. 

Kedua bisnis bank digital ini juga diyakini akan semakin tumbuh pada tahun-tahun mendatang. Mengutip data  Bank Indonesia, transaksi digital banking alias perbankan digital tercatat mencapai 66,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen (yoy) pada kuartal III-2024. Pertumbuhan ini didorong oleh adopsi teknologi yang lebih cepat dan perubahan pola transaksi masyarakat yang semakin digital.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya