Jakarta, FORTUNE - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) siap meLelang 8.000 lebih aset tanah dan bangunan serta 900 unit kendaraan.
Upaya tersebut merupakan langkah strategis perusahaan itu untuk mengoptimalisasi asetnya. Program tersebut diwujudkan dalam acara Mandiri Lelang Festival 2024. Acara akan berlangsung mulai 8 Agustus hingga 10 Oktober 2024.
"Dalam event ini kami menawarkan beragam aset yang dapat dimiliki masyarakat sebagai bagian dari pilihan investasi yang menguntungkan," ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (6/8).
Hadirkan bunga 3,95% untuk produk properti
Untuk menggenjot minat pengunjung, Bank Mandiri menawarkan suku bunga 3,95 persen fixed hingga tiga tahun untuk Properti yang dilelang dalam festival ini.
Sejak acara tersebut digelar untuk kali pertama pada 2022, Mandiri Lelang Festival telah menunjukkan peningkatan yang signifikan baik dari jumlah barang yang dilelang maupun total limit lelang.
Pada 2022, festival ini melelang 1.901 aset dengan limit Rp2,66 Triliun
Kemudian, pada tahun berikutnya jumlah barang yang dilelang meningkat menjadi 2.419 dengan total limit Rp4,16 triliun.
“Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang terus bertambah terhadap peluang investasi melalui lelang,” kata Alexandra.
Aset Bank Mandiri tembus Rp2.258 triliun
Aset Bank Mandiri hingga semester I-2024 mencapai Rp 2.258 triliun secara konsolidasi per akhir Juni 2024 atau naik 15 persen secara tahunan.
Kondisi itu didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara konsolidasi yang naik 15,4 persen (yoy) menjadi Rp 1.651 triliun pada kuartal II-2024.
Pertumbuhan DPK tersebut didorong oleh peningkatan dana murah sebesar 17,9 persen secara tahunan, yang ditopang oleh pertumbuhan giro 23 persen (yoy) menjadi Rp 612 triliun dan tabungan yang meningkat 13,4 persen (yoy) menjadi Rp 626 triliun.
Pertumbuhan tersebut turut meningkatkan komposisi rasio dana murah (CASA Ratio) pada level 79,7 persen secara bank only, yang merupakan capaian tertinggi dalam sejarahnya.
Pencapaian tersebut ikut berkontribusi menjaga biaya dana atau Cost of Fund (CoF) bank only pada level rendah sebesar 2,08 persen.