Jakarta, FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan portfolio Kredit Pemilikan Rumah (Kpr) BSI Griya mencapai Rp 55 triliun per Agustus 2024, tumbuh positif sebesar 8,86 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengklaim, pangsa pasar BSI di sektor pembiayaan perumahan ini telah mencapai 7,19 persen secara nasional.
Selain itu, BSI juga telah menyalurkan KPR Subsidi sebesar Rp2,75 triliun terhadap pengembangan 18.428 unit rumah yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
BSI gandeng REI bidik pertumbuhan KPR 30%
Untuk mendukung sektor perumahan, BSI terus berupaya mempermudah akses pembiayaan perumahan bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut diwujudkan melalui kolaborasi strategis BSI dengan Real Estate Indonesia (REI).
Kerja sama ini akan memperkuat sinergi Perseroan dengan lebih dari 723 anggota REI yang mengembangkan lebih dari 1.600 proyek perumahan, di mana BSI telah aktif terlibat dalam pembiayaan perumahan. Tidak hanya di sektor komersial, kolaborasi ini juga memperkuat penyaluran KPR Subsidi.
“Kami berharap melalui kolaborasi dengan REI, penyaluran KPR BSI Griya dari anggota REI dapat meningkat hingga 30 persen. Ini adalah langkah nyata untuk mempermudah masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah, dalam mendapatkan akses ke rumah layak dan terjangkau,” ungkap Hery.
Angka backlog perumahan capai 12,7 juta
Seperti diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto berkomitmen untuk membangun 3 juta unit rumah selama masa pemerintahannya. Sebanyak 2 juta unit di antaranya akan dibangun di perdesaan, sementara 1 juta unit lainnya di perkotaan.
Pada tahun 2023, angka Backlog Perumahan di Indonesia mencapai 12,7 juta. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,7 juta dari tahun sebelumnya. Data Kementerian PUPR pada tahun 2022 menunjukkan dengan angka backlog perumahan sebesar 11 juta yang sebanyak 93 persen berasal dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Selain itu, sebanyak 60 persen dari angka tersebut didominasi oleh MBR yang bekerja pada sektor informal. Hal ini menunjukkan urgensi dalam penyediaan rumah layak bagi masyarakat.
Hery menambahkan, sinergi ini merupakan bagian dari upaya BSI dan REI dalam mendukung program pemerintah terkait pengadaan perumahan yang berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Kolaborasi dengan REI bukan hanya sebatas angka, tetapi ini adalah tugas mulia untuk menyediakan perumahan yang layak, dan memperluas akses bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan rumah,” kata Hery.
Dengan rencana REI untuk menyelenggarakan 50 kegiatan hingga tahun 2025, BSI juga akan turut serta secara eksklusif dalam kegiatan tersebut. Melalui berbagai kegiatan ini, REI dan BSI berupaya memperkuat hubungan dengan para pengembang dan mendorong pertumbuhan sektor perumahan di Indonesia.