Kredit Macet UMKM Tembus 4%, Peringatan Untuk Industri Keuangan?

Ini faktor penyebab NPL UMKM membengkak.

Kredit Macet UMKM Tembus 4%, Peringatan Untuk Industri Keuangan?
Pengunjung memilih sepatu pada pameran UMKM Milenial di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (26/3/2022)/ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Rasio kredit macet UMKM naik hingga 4,04% di Juni 2024.
  • Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK anggap masih dalam tahap wajar karena risiko tinggi.
  • Risiko inheren kredit UMKM lebih tinggi dibanding korporasi dan rumah tangga.

Jakarta, FORTUNE- Rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) gross perbankan segmen UMKM masih mengalami kenaikan hingga berada di level 4,04 persen per Juni 2024. Namun, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menilai hal itu masih dalam tahap wajar mengingat segmen UMKM memiliki risiko tinggi. 

"Tingkat rasio NPL UMKM masih tergolong dalam acceptable level. Secara umum, risiko inheren kredit UMKM memang lebih tinggi dibandingkan kredit korporasi maupun rumah tangga karena bisnis UMKM yang lebih sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi dan daya beli masyakarat," jelas Dian melalui keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Senin (12/8). 

Ini faktor penyebab NPL UMKM membengkak

UMKM di sektor kriya. (dok. BRI)

Dian menambahkan, pertumbuhan kredit UMKM yang mengalami perlambatan, serta berakhirnya relaksasi restrukturisasi kredit terkait pandemi Covid19, menyebabkan rasio NPL kredit UMKM mengalami peningkatan. 

Namun demikian, Dian menilai, peningkatan NPL pada kredit UMKM telah dapat diprediksi sebelumnya dan sudah dimitigasi oleh bank melalui pembentukan cadangan yang cukup. 

Pada Maret 2024, OJK mencatat nilai pencadangan atau CKPN kredit UMKM di perbankan sebesar Rp85,5 triliun. Bahkan, perbandingan antara total CKPN UMKM terhadap total nilai NPL UMKM mencapai sebesar 137,37 persen atau bisa mengcover seluruh NPL UMKM saat itu.

LaR perbankan membaik di 13,50%

Pelaku UMKM di sektor perikanan. (Dok. BRI)

Di sisi lain, Loan at Risk (LaR) kredit UMKM terus mengalami tren penurunan yaitu menjadi sebesar 13,50 persen pada Juni 2024 dibandingkan dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 16,84 persen. 

Ia menyebut, kondisi itu sudah semakin mendekati level sebelum pandemi yang sebesar 12,74 persen. "Hal ini mengindikasikan bahwa ke depannya kualitas kredit UMKM akan tetap terjaga bahkan membaik, tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak," kata Dian. 

Sementara itu, melansir laporan uang beredar Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit sektor UMKM mencapai  Rp 1.375,2 triliun atau tumbuh 6,7 persen (yoy).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 25 November 2024
MR. DIY Indonesia IPO Desember, Harga Rp1.650–Rp1.870
Nike dan Adidas Kehilangan Dominasi di Sepatu Lari
Swasembada Energi, Pemerintah Dorong Transisi Energi di Pedesaan
Daftar Harga Emas Hari Ini, 25 November 2024: Turun Rp2.000
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 25 November 2024