Jakarta, FORTUNE - Ekonomi Indonesia diramal akan tetap tumbuh kuat pada tahun 2025 mendatang meski ramai gonjang-ganjing kebijakan Fiskal terkait naiknya Pajak Pertumbuhan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Hal itu diungkapkan oleh Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto saat berbicara dalam diskusi bersama awak media pada Kamis (5/12). Ia memandang, kebijakan itu dalam sentimen positif untuk menguatkan keuangan negara.
“Jadi, kenaikan tarif PPN ini sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan, karena banyak stimulus fiskal yang disiapkan pemerintah,” kata Gunarto.
Ia menambahkan, Pemerintahan Prabowo Subianto telah menyiapkan sejumlah kebijakan insentif lainnya seperti kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen di 2025 hingga kebijakan lainnya.
“Jadi, kalau kita lihat dengan adanya kebijakan kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen ini justru memberikan amunisi bagi fiskal kita untuk lebih agresif dalam mendorong belanja pemerintah,” katanya.
SBN sekunder memiliki peran dalam penyediaan likuiditas
Selain itu, dirinya memandang prospek instrumen Surat Berharga Negara (SBN) masih sangat positif di tahun 2025 mendatang. Seperti diketahui, instrumen investasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia ini dipergunakan untuk membiayai anggaran negara dan pembangunan proyek strategis. Dengan dasar hukum Undang-Undang No. 24 Tahun 2002, pembayaran imbal hasil (kupon) dan pokok SBN dijamin oleh negara, menjadikan investasi ini aman dan terpercaya.
Myrdal Gunarto mengatakan, pasar SBN sekunder juga memainkan peran penting dalam menyediakan likuiditas dan diversifikasi bagi investor, sekaligus mendukung pengembangan pasar keuangan nasional.
“Dengan stabilitas makroekonomi dan kebijakan fiskal yang solid, SBN tetap menjadi instrumen investasi yang aman dan potensial untuk memberikan imbal hasil kompetitif di tengah tantangan pasar global,” ujarnya.
Maybank Indonesia hadirkan fitur SBN di M2U ID App
Selain itu, Maybank Indonesia juga menghadirkan fitur terbaru di aplikasi digital M2U ID App yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan investasi SBN di pasar sekunder melalui aplikasi digital banking.
Head Digital Banking Maybank Indonesia Charles Budiman mengatakan, inovasi tersebut menjadikan transaksi SBN lebih praktis, efisien, dan fleksibel untuk semua kalangan investor. Langkah itu sejalan dengan komitmen Maybank Indonesia untuk terus menyediakan solusi keuangan yang aman, terjangkau, dan inklusif.
“Ini sejalan dengan strategi Maybank Group, M25+, yaitu mempercepat digitalisasi dan modernisasi teknologi serta misi Bank yaitu Humanising Financial Services,” katanya.
Melalui M2U ID App, investasi SBN di Pasar Sekunder kini dapat diakses oleh lebih banyak kalangan, termasuk investor ritel, yang mencari fleksibilitas dan investasi yang optimal.