Peredaran Uang Palsu di Makassar Bakal Berdampak Buruk ke Ekonomi RI

Peredaran uang palsu di Sulsel lebih dari Rp1 miliar.

Peredaran Uang Palsu di Makassar Bakal Berdampak Buruk ke Ekonomi RI
Desain Uang Rupiah Tahun Emisi 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Hasil dari uang palsu yang hampir menyerupai uang asli mencapai nilai miliaran rupiah.
  • Peredaran uang palsu dapat berdampak negatif terhadap perekonomian daerah maupun nasional.

Jakarta, FORTUNE - Sindikat pencetak dan pengedar Uang Palsu di perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang baru terbongkar meresahkan masyarakat luas. Pasalnya, produk uang palsu yang mencapai nilai miliaran rupiah tersebut hampir menyerupai uang asli lantaran mencampurkan uang asli dan palsu dengan rasio satu banding dua. 

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menyatakan peredaran uang palsu itu dapat berdampak negatif terhadap perekonomian daerah maupun nasional. 

"Uang palsu menurunkan efektivitas kebijakan moneter bank sentral. Berapa jumlah uang beredar di masyarakat akan menentukan data inflasi dan suku bunga. Kalau jumlahnya tidak bisa dipastikan karena ada distorsi uang palsu, maka kebijakan bank sentralnya jadi kurang efektif," kata Bhima kepada Fortune Indonesia, Senin (23/12). 

Peredaran uang palsu juga rugikan UMKM

Samin memeriksa uang miliknya yang rusak dimakan rayap saat mendatangi Kantor Bank Indonesia, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/9/2022)

Tidak hanya berdampak ke sistem perekonomian, peredaran uang palsu juga dikhawatirkan bakal merugikan pelaku usaha, khususnya UMKM seperti warung dan pasar tradisional. 

"Transaksi cash yang masih dominan di sektor informal jadi sasaran dari uang palsu. Padahal ketika warung menukarkan uang palsu ke bank untuk dipindah ke rekening bisa ditolak, dan ini yang tanggung pelaku usaha kecil," kata Bhima. 

Di sisi lain, kondisi ini juga memicu aktivitas ekonomi gelap atau underground economy seperti perjudian, penipuan, hingga pencucian uang. 

Tren peredaran uang palsu terus menurun

Masyarakat Menukar Uang di Kantor Bank Indonesia/ ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Di lain pihak, Bank Indonesia (BI) telah mengomentari kejadian di Makassar. Bank sentral menyatakan telah berkoordinasi secara intensif dengan Polda Sulsel dalam proses pengungkapan kasus tersebut.  

"BI siap mendukung Polri dalam proses penyidikan kasus dengan melakukan klarifikasi atas barang bukti uang palsu dan siap memberikan bantuan ahli rupiah dalam hal diperlukan," kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim. 

Ia juga mengimbau khalayak luas untuk tidak bersikap khawatir berlebihan, namun tetap waspada saat bertransaksi secara tunai dan mengenali ciri-ciri uang asli dengan metode 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang. 

Marlison menyatakan rasio uang palsu terhadap uang yang diedarkan (UYD) masih menunjukan tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Sepanjang 2024, rasio uang palsu terhadap UYD sebesar 4 ppm/peace per milion atau empat lembar dalam setiap 1 juta uang beredar, lebih rendah dari 2022 dan 2023 yang merekam peredaran 5 ppm, serta 9 ppm dan 7 ppm pada 2020 dan 2021.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

17 Rekomendasi Wisata Akhir Tahun yang Mengesankan
Siapa Pemilik MR. DIY? Ini Profil dan Harta Kekayaannya
Raksasa Teknologi Google Kembali Akan PHK Karyawannya
DJP: PPN Naik 12%, Negara Bisa Terima hingga Rp75,3 Triliun
Saham Teraktif Pagi Ini, 23 Dec 2024
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 23 December 2024