Restrukturisasi Kredit Melandai, BTN Mampu Tekan NPL 1,8%

Lihai kelola risiko, BTN diganjar penghargaan ARA.

Restrukturisasi Kredit Melandai, BTN Mampu Tekan NPL 1,8%
Ilustrasi Akad KPR/ Dok. BTN
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Di tengah isu perpanjangan Restrukturisasi Kredit pasca pandemi Covid-19, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) masih mencatatkan penurunan nilai restrukturisasi kredit dan terus menekan rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) miliknya di level 1,8 persen secara nett di semester I-2024.

Pada paruh pertama tahun 2024, nilai restrukturisasi kredit BTN yang terdampak pandemi Covid-19 mencapai Rp26,3 triliun atau menurun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di angka Rp29,5 triliun.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu meyakini bahwa manajemen risiko merupakan komponen vital dalam membangun bisnis yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. 

NPL coverage BTN capai 135,7%

Ilustrasi KPR Perumahan/ Shuterstock Gungpri

Untuk mengantisipasi pemburukan kualitas kredit, BTN juga memperkuat pencadangan sebagai langkah antisipasi dan mitigasi risiko. Hal itu terwujud dengan rasio NPL coverage yang masih cukup tinggi di level 135,7 persen di semester I-2024.

“Perseroan mengambil langkah perubahan internal ke arah yang lebih baik, termasuk dalam hal penguatan manajemen risiko,” kata Nixon melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (29/7).

Nixon menjelaskan, BTN telah menerapkan kerangka kerja untuk tata kelola (governance), risiko (risk), dan kepatuhan (compliance) atau GRC Framework secara komprehensif di semua lini bisnisnya.

Di antara kerangka kerja tersebut juga terdapat tata kelola di bidang IT Cyber dan Digital serta Sustainability Finance dan ESG Framework yang fokus pada lingkungan, sosial atau masyarakat, dan tata kelola perusahaan, sesuai dengan prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDGs).

“Selama beberapa tahun ke belakang, BTN telah melakukan transformasi di berbagai aspek bisnisnya dalam rangka menjadikan bank ini sebagai bank yang lebih modern dan dapat menjawab kebutuhan nasabah di masa kini maupun masa depan.

Lihai kelola risiko, BTN diganjar penghargaan ARA

BTN berhasil meraih penghargaan ASEAN Risk Champion Award 2024 dalam acara ASEAN Risk Awards 2024 (ARA) di Thailand/Dok BTN

Dengan konsisten dalam pengelolaan risiko dan penerapan prinsip berkelanjutan, BTN berhasil meraih penghargaan ASEAN Risk Champion Award 2024 dalam acara ASEAN Risk Awards 2024 (ARA) di Thailand. BTN tercatat menjadi satu-satunya perbankan di tingkat ASEAN yang meraih penghargaan di kategori ASEAN Risk Champion Award.

“Kami berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas dalam pengelolaan bisnis, termasuk di antaranya dalam produk dan layanan kami kepada para nasabah,” ujar Nixon.

BTN meraih penghargaan tersebut setelah melalui proses penjurian ketat oleh dewan juri ASEAN Risk Awards 2024 yang terdiri dari para pakar independen di berbagai industri dan disiplin ilmu. Penilaian menggunakan dua kriteria, yakni umum dan spesifik. Dalam penilaian umum, dewan juri melihat bagaimana konsep strategi sebuah institusi, seperti apa eksekusinya dan sebesar apa dampak atau manfaat yang diciptakan oleh institusi tersebut.

Dalam penilaian spesifik, BTN secara khusus dinilai dengan kriteria ASEAN Risk Champion Award, yakni keberhasilan perseroan dalam mengimplementasikan prinsip manajemen risiko terintegrasi yang terbukti dapat menciptakan nilai tambah dan perlindungan bagi organisasinya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil