BTN Raup Laba Rp1,5 Triliun di H1 2024, Bagaimana Kinerja Syariah?
Laba BTN Syariah naik 31,7%.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) pada semester I/2024 mampu meraup laba bersih senilai Rp1,50 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,47 triliun.
“Di tengah kondisi ekonomi global yang sangat menantang, BTN tetap dapat menorehkan Kinerja yang positif sepanjang semester I/2024," kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya, yang dikutip di Jakarta, Jumat (26/7).
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), seiring ketatnya likuiditas pada industri perbankan, BTN masih mampu meningkatkan DPK pada semester I/2024 menjadi Rp365,4 triliun atau naik 16,6 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp313,3 triliun.
Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp189,21 triliun naik sekitar 11,16 persen (yoy) dibandingkan akhir Juni 2023 sebesar Rp170,21 triliun. Sementara itu, untuk total aset BTN hingga akhir Juni 2024 naik 13,7 persen yoy menjadi Rp455,60 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp400,54 triliun.
Ditopang KPR subsidi, kredit BTN tumbuh 14,4%
Sementara itu, untuk penyaluran kredit atau pembiayaan BTN di paruh 2024 mencapai sekitar Rp352,06 triliun. Perolehan tersebut tumbuh 14,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp307,66 triliun.
"Bahkan penyaluran kredit dan pembiayaan BTN berhasil tumbuh signifikan. Kami optimistis hingga akhir tahun 2024, BTN tetap mampu membukukan kinerja keuangan yang positif,” ujar
Nixon mengungkapkan, penyaluran kredit dan pembiayaan perumahan masih mendominasi total kredit dan pembiayaan perseroan. Adapun kredit dan pembiayaan perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Juni 2024 mencapai Rp299,24 triliun.
Dari jumlah tersebut, Kpr subsidi masih menjadi kontribusi terbesar dengan nilai mencapai Rp171,01 triliun tumbuh 12,4 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp152,16 triliun. Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 12 persen yoy menjadi Rp101,76 triliun pada semester I/2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp90,83 triliun.
“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio NPL Gross kami masih terjaga dengan baik di level 3,1 persen. Hingga akhir tahun ini kami berharap bisa menurunkan rasio NPL di bawah 3 persen,” kata Nixon.
Dengan moncernya kinerja BTN, lantas seperti apa kinerja Unit Usaha Syariah (UUS) dari BTN?
Laba BTN Syariah naik 31,7%
Sejalan dengan pertumbuhan bisnis konvensional, UUS BTN (BTN Syariah) masih mencatatkan laba bersih Rp370 miliar atau melonjak 31,7 persen (yoy) dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp281 miliar.
Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada semester I/2024, pembiayaan syariah tercatat tumbuh sekitar 22 persen (yoy) menjadi Rp41 triliun dibandingkan akhir Juni 2023 sebesar Rp34 triliun.
Sementara itu, total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah sepanjang semester I/2024 mencapai Rp46 triliun atau tumbuh 32 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp35 triliun.
Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah juga berhasil tumbuh 20 persen (yoy) menjadi Rp56 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp46 triliun.