BRI: Jazz Gunung Bromo Tingkatkan Transaksi Cashless di Masyarakat
BRI menyasar anak muda dan masyarakat sekitar venue acara.
Jakarta, FORTUNE – Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengungkapkan event musik unik Jazz Gunung Bromo berpotensi meningkatkan transaksi dan mengedukasi nasabah untuk menggunakan layanan Cashless BRI.
Regional Funding & Retail Transaction Banking Head BRI RO Malang, Wahyuningtyas Kurniawati, mengatakan event ini mampu meningkatkan antusiasme masyarakat sekitar dan generasi muda.
“Ketika kami mulai naik ke venue kawasan Bromo untuk menuju venue Jazz Gunung, merchant yang berpartisipasi di kanan kiri jalan sangat ramai,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (19/7). “Kami juga ingin memberikan pengalaman baru kepada anak-anak muda terkait cashless untuk bertransaksi menggunakan BRImo.”
Edukasi dan pengalaman bertransaksi secara cashless, juga sejalan dengan visi PT Jazz Gunung Indonesia (JGI) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar venue–khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM.
Daya tarik
Untuk meningkatkan transaksi cashless di tengah para pengunjung, BRI memberikan potongan harga untuk setiap transaksi non-tunai di beberapa merchant yang berpartisipasi. Selain itu, untuk setiap pembukaan rekening baru dengan nominal tabungan pertama Rp500.000, akan mendapatkan cashback Rp100.000.
“Dengan potensi ini, kami berkomitmen untuk mendukung acara-acara musik, khususnya melalui komunitas pencinta musik Jazz,” katanya. “Kolaborasi musik jazz dan alam adalah sesuatu yang seksi.”
BRI bekerja sama dengan setidaknya 15 merchant dan menargetkan rerata transaksi selama event berlangsung antara 25-30 transaksi di setiap merchant-nya. “Dengan beberapa program yang kami berikan, kami berharap bisa membantu merchant-merchant tadi untuk memperkenalkan produk yang dijual kepada para pengunjung,” ujar Nia.
Perputaran ekonomi
Founder dari JGI, Sigit Pramono, mengungkapkan bahwa Jazz Gunung Bromo terus berupaya untuk memberdayakan kesenian dan budaya menjadi daya dorong dalam kontribusi untuk pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satu keunikan yang ditawarkan dalam penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo 2024 adalah dengan kehadiran Pasar Batik.
“Upaya ini dilakukan untuk menggerakkan perekonomian di Bromo yang hanya mengandalkan komponen keindahan alam saja. Dengan adanya Jazz Gunung Bromo dan Pasar Batik, wisatawan yang berkunjung akan tinggal lebih lama di Bromo,” ujar Sigit.
Jazz Gunung Bromo digelar selama 2 hari yang dihadiri oleh 2.750 orang per hari, mencatat perputaran nilai ekonomi sebesar Rp24.24 juta, dengan rata-rata asumsi belanja pengunjung Rp8 juta per kunjungan per orang.