FINANCE

Gubernur BI Beberkan 3 Alasan Investor Asing Berinvestasi di RI

Iklim ekonomi RI dinilai menarik bagi para investor asing.

Gubernur BI Beberkan 3 Alasan Investor Asing Berinvestasi di RIGubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (dok. Bank Indonesia)
10 March 2023

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah gencar membuka pintu bagi masuknya investasi asing (FDI) ke dalam negeri. Gubernur Bank Indonesia (BI) mengungkap sedikitnya ada tiga faktor yang menjadikan Indonesia menarik sebagai negara tujuan investasi bagi para investor asing.

Untuk mengoptimalkan masuknya investasi asing, Bank Indonesia (BI) bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Dubai, Kedutaan RI di Abu Dhabi, Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC)-Kementrerian Investasi RI, dan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC)-Kemendag RI, mengadakan serangkaian program bertajuk Indonesian Invesment Forum in Dubai (IIFD) 2023.

Dengan tema ‘Unlocking Indonesia's Potential’, IIFD menghadirkan sejumlah kegiatan untuk menunjukkan berbagai potensi investasi Indonesia, seperti presentasi beberapa investment project opportunities (IPRO), Indonesian Night in Dubai yang meliputi IN2MOTION FEST (modest fashion show), sampai pameran UMKM Indonesia yang jadi binaan BI.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan nilai investasi UAE di Indonesia  mencapai US$4,5 miliar dan ditargetkan mencapai US$20 miliar padaa 2030. Investasi tersebut meliputi sejumlah sektor, seperti telekomunikasi, bio thermal, panel surya, minyak dan gas.

“Indonesia dan UAE punya kepentingan yang sama untuk saling memperkuat ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Segeralah berinvestasi ke Indonesia,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Jumat (10/3).

Ada sejumlah alasan penting yang membuat para investor asing berinvestasi di Indonesia, dibandingkan dengan pilihan negara lainnya. Berikut ini alasannya : 

1. Kinerja fundamental dan ekonomi

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (unsplash.com/Markus Spiske)

Alasan pertama, Indonesia memiliki kinerja ekonomi yang terbaik, terlebih setelah pandemi Covid-19 mulai mereda. “Fundamental ekonomi Indonesia tergolong kuat dengan akselerasi digitalisasi yang optimal,” ujarnya.

Pada 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,31 persen, lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya 3,70 persen. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari sedikit negara di dunia yang mencapai pertumbuhan di atas 5 persen.

Pencapaian ini menunjukkan kemampuan Indonesia untuk lebih stabil dalam moneter dan keuangan. Hal ini menurut Perry, menjadi faktor cukup baik bagi masuknya investasi.

2. Kebijakan ekonomi yang kuat

Ilustrasi Kebijakan Fiskal. Shutterstock/Drozd Irina.
Ilustrasi Kebijakan Fiskal. Shutterstock/Drozd Irina.

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.