Mengenal Obligasi Negara Ritel “ORI” dalam Investasi: Arti & Manfaat
ORI memberikan manfaat kupon dengan bunga yang dijamin.
Jakarta, FORTUNE – Obligasi negara ritel atau kerap disebut sebagai ORI merupakan salah satu alternatif investasi yang dapat dipertimbangkan oleh investor. Lantas, apa itu pengertian ORI? Apa saja manfaat investasi yang ditawarkan kepada investor?
Menurut Kementerian Keuangan, ORI merupakan instrumen surat berharga negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan warga negara Indonesia melalui mitra distribusi di pasar perdana.
ORI berbentuk obligasi atau surat utang yang diterbitkan pemerintah Indonesia, kemudian ditawarkan secara perseorangan.
Dalam hal ini, pemerintah akan membayar utang obligasi kepada investor hingga waktu jatuh tempo, dan disertai dengan imbal hasil atau disebut kupon, menurut laman OCBC NISP.
Investor yang membeli ORI atau SBN lainnya dari pemerintah tentunya akan mendapatkan keuntungan dari kupon yang diberikan.
Karakteristik ORI
ORI dianggap sebagai produk investasi aman karena memiliki risiko rendah.
Sebagai catatan, obligasi negara ritel ini memiliki sejumlah karakteristik. Pertama, berbentuk tanpa warkat (scripless), serta dapat diperdagangkan antar investor domestik. Kedua, ORI menawarkan kupon tetap.
Ketiga, instrumen investasi ini menyimpan potensi keuntungan (capital gain) maupun kerugian (capital loss). Keempat, ORI ini memiliki syarat pembelian minimal Rp1 juta, dan maksimal Rp2 miliar.
Manfaat investasi ORI
ORI secara umum berpeluang untuk memberikan manfaat investasi yakni kupon bunga secara berkala yang jumlahnya relatif tetap. Dengan begitu, imbal hasil (return) setiap bulannya dapat diestimasi oleh investor.
Keamanan produk tersebut dijamin oleh pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berinvestasi secara aman dan terjangkau dengan risiko yang rendah.
Dalam laman resminya, Kementerian Keuangan menetapkan setidaknya 9 keuntungan berinvestasi di ORI. Berikut daftarnya dapat disimak.
- Kupon dan Pokok dijamin oleh undang-undang
- Kupon ditawarkan lebih tinggi ketimbang rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN
- Kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo
- Kupon dibayar setiap bulan
- Dapat diperdagangkan di pasar sekunder (antar investor domestik)
- Tersedianya kuotasi harga beli (bid price) dari mitra distribusi atau pihak lain yang bekerja sama dengan mitra distribusi
- Berpotensi memperoleh capital gain
- Dapat dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain (sesuai dengan kebijakan pada masing-masing mitra distribusi)
- Dapat diperdagangkan di organized OTC melalui Electronic Trading Platform (ETP)
Risiko investasi ORI
Meski demikian, investor perlu mempertimbangkan pula sejumlah risiko investasi obligasi negara ritel. Berikut beberapa risiko aset investasi tersebut, menurut situs tanamduit.
1. Risiko Likuiditas
ORI menyimpan risiko likuiditas karena investor tidak dapat mencairkan atau menjual produk ini dalam waktu cepat di harga wajar.
Risiko ini dapat terjadi jika investor membutuhkan dana sebelum jatuh tempo ORI terkait, tetapi ia tidak bisa menjualnya dengan nilai wajar di pasar sekunder.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah kemungkinan investor mengalami kerugian (capital loss) karena kinerja perekonomian, seperti perubahan suku bunga, fundamental ekonomi, atau kondisi politik negara yang tidak kondusif.
Investor berpotensi mengalami capital loss saat menjual ORI di pasar sekunder dengan harga yang lebih rendah dari harga beli sebelum jatuh tempo. Namun, risiko ini dapat dihindari ini dengan tidak menjual ORI hingga jatuh tempo.