BTPN Syariah Bukukan Laba Rp 770 miliar, Ini 3 Faktor Pendorongnya
Pembiayaan BTPN Syariah tumbuh 15%.
Jakarta, FORTUNE- PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) pada Semester-I 2021 membukukan laba bersih senilai Rp 770 miliar. Raihan tersebut tumbuh 89,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 407 miliar.
Tercatat, terdapat 3 faktor yang mendukung raihan laba BTPN Syariah. Di antaranya pertumbuhan pembiayaan, rasio kecukupan modal Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat serta raihan margin keuntungan bersih.
Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo pun mengungkapkan strateginya menjaga faktor pendorong laba tersebut. Menurutnya, BTPN Syariah menjadikan nasabah dan karyawan sebagai fokus utama bank. Hadi juga menyampaikan, selama masa pandemi yang penuh tantangan ini, nasabah pembiayaan benar-benar dijaga untuk tetap terhubung dengan Bank.
"Dalam kondisi terbatas, dengan dibantu oleh petugas di lapangan, nasabah pembiayaan turut diberikan pelatihan secara online, untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka dalam menyiasati pandemi yang berkepanjangan," kata Hadi melalui keterangan resminya beberapa hari lalu.
1. Pertumbuhan pembiayaan
BTPN Syariah mencatat, penyaluran pembiayaan miliknya hingga paruh pertama tahun 2021 telah mencapai Rp10,05 Triliun, atau tumbuh 15 persen Year on Year (YoY), dibanding periode sebelumnya Rp 8,74 Triliun.
Hadi menuturkan, pertumbuhan di saat pandemi ini tetap mengedepankan kualitas pembiayaan yang sehat dengan menjaga Non Performing Financing (NPF) di posisi 2,4 persen.
2. CAR yang kuat
Dalam laporan keuangannya, BTPN Syariah mencatatkan rasio kecukupan modal atau (CAR) di posisi 52%. Raihan tersebut menurut Hadi turut menyumbang pertumbuhan total aset yang mencapai Rp17,41 triliun atau tumbuh 14% (YoY) dari Rp 15,27 triliun.
3. Pertumbuhan Margin Keuntungan Bersih
Berdasarkan data laporan keuangan BTPN Syariah, pertumbuhan margin keuntungan bersih telah mencapai 24% (YoY) mencapai Rp 2,07 triliun. Sementara itu, untuk dana pihak ketiga (DPK) miliknya juga tumbuh 12% yoy menjadi Rp 10,61 triliun.
Di sisi lain, Hadi menyebut, BTPN Syariah juga akan terus mengembangkan berbagai inovasi teknologi agar nasabah pada segmen kecil menengah bisa lebih efektif dalam bertransaksi, dengan menyesuaikan kemampuan beradaptasi masyarakat.
"Kami menyiapkan aplikasi teknologi yang mengoptimalkan peran nasabah inspiratif BTPN Syariah yakni mereka yang telah tumbuh bersama kami dengan siklus pembiayaan yang panjang, sebagai mitra bank, yang kami sebut Mitra Tepat," tutur Hadi.