FINANCE

Bunga Tabungan Bank 0%, Nasabah Beralih ke Reksa Dana?

Pertumbuhan DPK bank diprediksi bakal menyusut jadi 5,6%.

Bunga Tabungan Bank 0%, Nasabah Beralih ke Reksa Dana?Ilustrasi tumpukan uang tunai/Antarafoto Muhammad Adimaja/YU
08 September 2022

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah bank konvensional kini telah menerapkan suku bunga simpanan 0 persen. Dengan demikian, saat menghimpun dana di bank, nasabah tidak akan mendapat imbal hasil sama sekali.

Sebut saja BCA yang memasang bunga simpanan 0 persen untuk tabungan rupiah dengan saldo di bawah Rp10 juta. Sedangkan untuk saldo kisaran Rp10 juta hingga Rp500 juta hanya kan mendapatkan bunga 0,01 persen perbulan.

Sementara itu, saldo di atas Rp500 juta hingga Rp 1 miliar hanya akan mendapatkan bunga 0,02 persen. Tak hanya itu, nasabah juga dibebankan oleh biaya administrasi kisaran Rp15 ribu hingga Rp20 ribu setiap bulannya sesuai dengan jenis kartu.

Kondisi tersebut tak jauh berbeda dengan bunga di bank plat merah Bank Mandiri. Tabungan rupiah di bawah Rp 1 juta hanya diberikan bunga 0 persen. Sedangakan untuk saldo Rp1 juta hingga Rp50 juta hanya diberikan bunga 0,10 persen. Dan untuk saldo Rp50 juta hingga Rp500 juta hanya mendapat bunga 0,20 persen. Di Bank Mandiri, nasabah juga bakal dibebani biaya administrasi kisaran Rp12.500 perbulannya.

Lantas, apakah minat nasabah menabung di bank akan berkurang? Akankah penghimpunan dana nasabah di bank bakal menyusut?

Dana nasabah diyakini bergeser ke reksa dana

ilustrasi : investasi
Shutterstock/ITTIGallery

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai, sentimen rendahnya suku bunga tabungan akan berdampak terhadap simpanan nasabah di bank. Sebab, terdapat sejumlah nasabah yang sangat sentif terhadap bunga simpanan untuk mendapatkan keuntungan.

Apalagi, perebutan dana murah ini masih menjadi isu hangat di industri perbankan di tengah makin maraknya bank digital. Kondisi tersebut juga semakin ramai dengan sejumlah instrumen investasi jangka panjang yang menawarkan bunga yang kompetitif.

“Masyarakat yang menempatkan dananya selama ini di bank tentu akan mengalihkan ke instrumen lain yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi,” kata Trioksa ketika dihubungi Fortune Indonesia di Jakarta, Kamis (8/9).

Dirinya menilai, sejumlah nasabah akan lebih tertarik menaruh dananya di instrumen reksa dana dengan imbal hasil yang lebih tinggi.

Pertumbuhan DPK bank diprediksi bakal menyusut jadi 5,6%

Ilustrasi ketersediaan uang tunai Bank Mandiri/Dok Bank Mandiri

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.