Data Kurs Rupiah Eror di Google, Pluang Pastikan Dana Pengguna Aman
Data kurs eror, pengamat menduga ulah hacker.
Fortune Recap
- Data kurs rupiah di Google mengalami eror, dengan nilai tukar $1 = Rp8.170, jauh dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp16.305/US$.
- Pluang menegaskan dana dan portofolio pengguna tidak terpengaruh, meskipun aplikasi mereka mengalami kendala harga akibat mitra pertukaran kurs.
- Founder Pluang, Claudia Kolonas, memastikan prosedur resiko deteksi transaksi tidak wajar dan komitmen menjaga kepercayaan pengguna.
Jakarta, FORTUNE - Data kurs atau Nilai Tukar rupiah di platform Google sempat mengalami eror. Dari pantauan Fortune Indonesia pada Sabtu (1/2) siang, kurs satu dolar AS setara dengan Rp8.170. Padahal, penutupan perdagangan Jumat (31/1), nilai tukar rupiah berada pada level Rp16.305/US$. Kondisi itu sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial dan mengundang berbagai spekulasi.
Menanggapi kondisi itu, Pluang sebagai platform investasi menegaskan bahwa dana dan portofolio pengguna tidak terpengaruh oleh kendala ini. Pluang menyadari bahwa aplikasi mereka sempat mengalami kejanggalan harga. Kondisi itu terjadi karena salah satu layanan mitra pertukaran kurs mengalami kendala teknis.
Claudia Kolonas selaku Founder Pluang menyatakan, pihaknya memiliki prosedur resiko yang dapat mendeteksi kondisi transaksi atau pergerakan harga yang tidak wajar. Sehingga, dapat merespon terhadap hal tersebut dalam waktu singkat. Ia menambahkan, Pluang berkomitmen untuk menjaga kepercayaan pengguna.
“Keamanan dan integritas transaksi serta aset pengguna adalah prioritas utama Pluang. Kami menegaskan bahwa semua transaksi yang dilakukan di platform kami telah dijamin dan dikliringkan melalui masing-masing mitra kustodian berlisensi." ungkap Claudia Kolonas melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (3/2).
Data kurs eror, pengamat menduga ulah hacker
Sementara itu, Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi kesalahan data kurs di Google disebabkan oleh ulah peretas atau hacker. Ia menilai, peretas tersebut ingin menyampaikan pesan bahwa ekonomi RI sulit untuk mencapai target pertumbuhan 8 persen sesuai dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto.
“Hacker ini adalah orang yang kecewa dengan pemerintahan saat ini. Di mana para hacker menganggap bahwa ini loh rupiah Rp8 ribu kalau seandainya pertumbuhan ekonomi tahun 2025 adalah 8 persen," ucap Ibrahim.
Di sisi lain, Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyatakan bahwa bank sentral telah berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan. Pada perdagangan sore ini (3/2), mata uang rupiah ditutup melemah 143 point di level Rp.16.448/US$ dari penutupan sebelumnya di level Rp.16.304/US$