DBS Group Ramal Prospek Pasar Saham Global Masih Positif akhir 2024
The Fed dinilai belum akan menaikan bunga.
Jakarta, FORTUNE – DBS Group Research menilai prospek pasar Saham Global masih cukup positif hingga akhir 2024.Hal itu sebagaimana tercermin dalam kenaikan saham dan penurunan credit spread atau selisih antara imbal hasil obligasi korporasi dengan imbal hasil obligasi pemerintah yang berjangka waktu sama.
Pihaknya menilai obligasi masih lebih menarik daripada saham yang menghasilkan pendapatan karena imbal hasilnya. “Selisih imbal hasil negatif antara dividen saham AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun telah melebar, yang mendukung daya tarik relatif lebih kepada obligasi dibandingkan saham. Data aliran dana dari awal tahun sampai saat ini menunjukkan preferensi terhadap obligasi di antara berbagai aset,” kata Chief Investment Officer DBS Hou Wey Fook melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (25/6).
The Fed dinilai belum akan menaikan bunga
Ia menyatakan, meski The Fed mengakui adanya kemajuan moderat pada inflasi dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juni tahun ini. Namun The Fed menegaskan perlunya ekonomi yang lebih stabil sebelum penurunan suku bunga dapat dimulai. Sementara itu, para investor disebut akan mempertimbangkan dampak dari suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
“DBS Group Research mempertahankan pandangan bahwa pelonggaran kebijakan akan segera dilakukan, dengan harga Fed Funds berjangka pada pemangkasan pertama di bulan November hingga Desember,” katanya.
Ia menambahkan, dengan meredanya tekanan rantai pasokan secara global, kondisi inflasi tinggi dengan imbal hasil obligasi yang tinggi saat ini sebagian besar didorong oleh permintaan karena gambaran makro tetap kuat.
Bahkan setelah penguatan di paruh pertama tahun 2024, DBS Group Research percaya bahwa pasar saham akan tetap tangguh di paruh kedua tahun ini, didorong oleh ketahanan margin laba, prospek laba perusahaan yang positif, valuasi yang tidak terlalu tinggi, dan dukungan likuiditas dari basis moneter AS yang berkembang, yang berkorelasi erat dengan S&P 500. Seperti diketahui, hingga Mei 2024, tingkat suku bunga The Fed berada di level 5,25-5,50 persen.