Line Bank Catat 1 Juta Pengguna, Incar Pertumbuhan Double Digit
3 tahun Line Bank hadirkan bunga deposito 7%.
Jakarta, FORTUNE - Line Bank by Hana Bank (Line Bank) salah satu produk perbankan digital PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) mencatatkan lebih dari 1 juta pengguna aktif sejak diluncurkan pada Juni 2021. Aplikasi ini juga telah diunduh oleh lebih dari 6,3 juta kali di Google Play Store dan Apps Store.
Atas pencapaian itu, Direktur Utama Hana Bank, Jong Jin Park menargetkan pertumbuhan double digit untuk pengguna Line Bank di akhir tahun 2024.
“Kami akan terus bertransformasi dengan meningkatkan layanan berbasis teknologi dan inovasi produk berdasarkan kebutuhan dan kenyamanan nasabah," kata Park melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (10/6).
3 tahun Line Bank hadirkan bunga deposito 7%
Produk digital milik Hana Bank ini juga genap berusia tiga tahun pada Senin (10/6). Mengusung tema “Ngebank Senyaman Mungkin”, lanjut Park, Line Bank secara berkelanjutan terus bertransformasi menyediakan produk layanan perbankan yang dapat diandalkan, nyaman dan aman sesuai dengan kebutuhannya penggunanya.
Selama bulan ulang tahun, LINE Bank juga memberikan penawaran spesial untuk penempatan Deposito dengan bunga 7 persen dan tambahan cashback hingga Rp1.230.000,-.
Sepanjang tiga tahun, Line Bank telah menghadirkan teknologi serta mengembangkan fitur layanan perbankan digital. Mulai dari pembukaan rekening, pembayaran tagihan dan top up, fitur pinjaman KTA dan Quick Credit, penerbitan kartu debit dengan karakter BT21 serta kartu debit contactless.
Laba Hana Bank turun tipis 0,96%
Sebelumnya, Hana Bank mencatatkan laba bersih senilai Rp453 miliar per 31 Desember 2023. Laba itu turun tipis sebesar 0,96 persen secara year on year (YoY). Bank ini juga mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp34,32 triliun pada tahun 2023, naik sebesar 5,13 persen (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp32,65 triliun.
Kondisi itu juga sejalan dengan kualitas penyaluran kredit Hana Bank yang positif juga ditunjukkan dari penurunan rasio kredit bermasalah atau non-performance loan (NPL) dari 0,94 persen menjadi 0,86 persen (YoY) per 31 Desember 2023 yang mana masih di bawah rata-rata industri. Bank asal Korea Selatan ini juga mencatat total aset (diaudit) sebesar Rp46,9 triliun pada tahun 2023 naik 0,39 persen (YoY).