Mantan Menpora Zainudin Amali jadi Komisaris Bank Mandiri
Bank Mandiri bagikan dividen Rp24,7 triliun.
Jakarta, FORTUNE - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri mengangkat mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali jadi Komisaris Independen Perseroan.
Selain itu, bank dengan logo pita emas ini mengangkat mantan anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana sebagai Komisaris Independen menggantikan Boedi Armanto.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan, keputusan penunjukkan tersebut diambil pemegang saham setelah melalui pertimbangan yang matang dan berdasarkan kualifikasi serta pengalaman yang dimiliki. Pihaknya meyakini bahwa keputusan ini akan menjadikan seluruh jajaran direksi dan komisaris semakin solid. Jajaran ini juga diyakini dapat memberikan kontribusi positif kepada pemulihan ekonomi nasional.
"Ke depan, tentunya kami berkomitmen untuk terus menjaga integritas dan meningkatkan nilai tambah bagi seluruh stakeholder,” kata Darmawan dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (14/3).
Bank Mandiri bagikan dividen Rp24,7 triliun
RUPST Bank Mandiri juga menyepakati penggunaan 60 persen dari laba bersih konsolidasi 2022 atau sekitar Rp24,7 triliun sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham (dividen payout ratio). Dari nilai tersebut, besaran dividen per lembar saham atau dividend per share Bank Mandiri yakni mencapai kisaran Rp529,34.
Darmawan Junaidi menjelaskan, besaran dividen per lembar Bank Mandiri tersebut naik 46,8 persen jika dibandingkan dengan periode 2021 lalu yang sebesar Rp 360,64 per lembar saham.
“Keputusan ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk terus memberikan solusi finansial yang terbaik tak hanya kepada nasabah tetapi juga masyarakat secara luas,” ujar Darmawan.
Sementara itu, 40 persen dari laba bersih konsolidasi tahun lalu atau sebesar Rp16,46 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Seperti diketahui bersama, total laba bersih Bank Mandiri untuk tahun buku 2022 tercatat sebesar Rp 41,17 triliun. Capaian ini naik 46,89 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Darmawan menambahkan, besaran dividen tersebut sejalan dengan komitmen manajemen Bank Mandiri, yang terus berupaya untuk berkontribusi secara optimal kepada masyarakat.
Bank Mandiri setorkan Rp12,84 triliun ke negara
Adapun, dari nilai tersebut dividen kepada Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 52 persen saham Bank Mandiri atau sebesar Rp12,84 triliun akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara, naik 46,7 persen dari posisi tahun lalu.
Darmawan melanjutkan, keputusan pembagian dividen juga dilakukan dengan mempertimbangkan rencana akselerasi serta ekspansi bisnis serta kebutuhan permodalan Bank Mandiri.
Darmawan menyatakan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri sampai dengan akhir tahun 2023 diproyeksikan tetap terjaga di level optimal.
Darmawan menambahkan, pihaknya optimis dengan beragam pengembangan serta inovasi digital yang tengah dijalankan dapat mampu mendukung rencana bisnis berkelanjutan Bank Mandiri termasuk mendorong fungsi intermediasi yang menjadi core bisnis perseroan.
"Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan Bank Mandiri agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan," imbuh Darmawan.
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham Bank Mandiri juga menyetujui pelaksanaan pemecahan saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:2. Darmawan menjelaskan, keputusan tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Aksi korporasi ini lanjut Darmawan, juga merupakan bentuk upaya Bank Mandiri dalam memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham BMRI, sehingga mampu mencapai trading range yang optimal guna menjangkau berbagai lapisan investor.
Sementara itu, sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah disampaikan pada 3 Februari 2023 lalu, pelaksanaan stock split akan dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah pelaksanaan RUPS Tahunan.
“Keputusan pemecahan saham ini tentunya telah melalui proses dan kajian yang mendalam untuk turut meningkatkan minat investasi, dan pada saat yang sama, juga meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri,” imbuh Darmawan.
Perubahan susunan pengurus, ini rinciannya
Dalam RUPST, pemegang saham juga memutuskan untuk mengangkat talent dari lingkungan Bank Mandiri, yakni Eka Fitria sebagai Direktur Treasury & Internasional Banking, menggantikan Panji Irawan yang telah habis masa jabatannya. Sebelumnya, Eka Fitria menjabat SVP International Banking & Financial Institutions Bank Mandiri.
Dengan keputusan pemegang saham tersebut, susunan komisaris perseroan menjadi :
• Komisaris Utama/Independen: M. Chatib Basri
• Wakil Komisaris Utama/Independen: Andrinof A. Chaniago
• Komisaris Independen: Loeke Larasati Agoestina
• Komisaris Independen: Muliadi Rahardja
• Komisaris Independen: Zainudin Amali*
• Komisaris Independen: Heru Kristiyana*
• Komisaris: Rionald Silaban
• Komisaris: Nawal Nely
• Komisaris: Faried Utomo
• Komisaris: Arif Budimanta
• Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
Adapun susunan direksi perseroan menjadi sebagai berikut:
• Direktur Utama: Darmawan Junaidi
• Wakil Direktur Utama: Alexandra Askandar
• Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
• Direktur Kepatuhan & SDM: Agus Dwi Handaya
• Direktur Commercial Banking: Riduan
• Direktur Jaringan & Retail Banking: Aquarius Rudianto
• Direktur Operation: Toni E.B. Subari
• Direktur Corporate Banking: Susana Indah Kris Indriati
• Direktur Hubungan Kelembagaan: Rohan Hafas
• Direktur Keuangan & Strategi: Sigit Prastowo
• Direktur Information Technology: Timothy Utama
• Direktur Treasury & International Banking: Eka Fitria*