Jakarta, FORTUNE - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus mengupayakan peningkatan pembiayaan Kredit Hijau atau green loan. Tercatat, pada tahun 2023 pembiayaan di kategori hijau dari BNI mencapai Rp67,9 triliun atau tumbuh sebesar 13,6 persen dari posisi Desember 2022. Untuk itu, BNI terus menyasar 4 segmen utama dalam penyaluran kredit hijau.
"Dalam mendorong pertumbuhan green loan ini, BNI pun telah menetapkan insentif keringanan bunga khususnya untuk 4 kategori green loan seperti energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam," kata Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (6/3).
Sebagai bukti keberhasilan BNI dalam pengelolaan keberlanjutan, selama tahun 2023 BNI juga berhasil memperoleh Rating A dari MSCI dan Rating Medium Risk dari Sustainalytics dengan skor 21,4.
BNI sabet 2 penghargaan ESG
Tak berhenti di situ, BNI juga berhasil meraih dua penghargaan implementasi ESG sebagai bentuk konsistensi atas kepedulian terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola.
BNI berhasil menyabet dua kategori yaitu Most Appreciated ESG Report dan ESG Lowest Risk pada ajang ESG Appreciation Night dari B Universe. Di samping itu, BNI juga berhasil meraih The Excellent Sustainable Communication Company in Financial Sector pada ajang Nusantara Sustainability Trend (NATURE) 2024 dengan tema “Embracing Humans and Environment in Harmony" dari Nusantara TV.
Dari penghargaan itu, BNI dinilai konsisten dalam melakukan inovasi dan terobosan dalam mengomunikasikan program sustainability sehingga publik teredukasi dengan jangkauan yang lebih luas.
Oki mengatakan, ketiga penghargaan tersebut merupakan bukti komitmen BNI dalam menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan.
“Sebagai bank milik negara yang menjadi motor penggerak pelaksana Keuangan Berkelanjutan di Indonesia, BNI terus berkomitmen menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan,” sebutnya.
Ini upaya BNI dalam Net Zero Emission
Okki menjelaskan, BNI juga telah melakukan berbagai inisiatif sebagai first mover implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) pada sektor perbankan.
Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah dengan menetapkan target Net Zero Emission (NZE) aktivitas operasional BNI pada 2028 dan NZE pembiayaan pada tahun 2060.
Dari sisi operasional, BNI telah melakukan perhitungan emisi scope 1, 2, dan 3 baik di kantor pusat, kantor wilayah, dan kantor cabang sesuai standar Greenhouse Gas (GHG) Protocol.
Untuk usaha penurunan emisi, BNI akan meningkatkan upaya efisiensi energi sampai ke level wilayah dan cabang serta memperbaiki proses waste management untuk mengurangi waste to landfill.