Pacu Pendapatan Bunga, Kredit Bank Neo Commerce Tumbuh 139%
BNC masih rugi Rp785 miliar di 2022.
Jakarta,FORTUNE- PT Bank Neo Commerce, Tbk (BNC) terus memacu pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII). Bahkan, NII BNC di akhir Desember 2022 mampu tumbuh signifikan mencapai 436 persen (yoy) menjadi Rp1,69 triliun. Kondisi tersebut didukung oleh penyaluran kredit BNC sebagai satu ekosistem dengan Akulaku Group.
“Fokus BNC di tahun 2022 adalah memperkenalkan berbagai layanan perbankan baru untuk menjawab kebutuhan finansial dan perbankan para nasabah," kata
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (3/4).
Terus berupaya tingkatkan kredit produktif
Bank digital ini juga berhasil mengerek total penyaluran kreditnya menjadi sebesar Rp10,24 triliun di Desember 2022, atau naik 139,6 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 yang sebesar Rp4,27 triliun.
Dari nilai tersebut, proporsi penyaluran kredit sendiri mencakup 20 persen untuk sektor produktif, dan 80 persen untuk sektor non-produktif. Tjandra juga mengungkapkan strategi bank di tahun 2023 akan terus meningkatkan kredit produktif.
"Bagi BNC, tahun 2023 merupakan tahun bisnis, yang mana kami berfokus untuk memperluas lingkup layanan perbankan, tidak hanya pada sektor ritel, tapi juga mulai merambah pada sektor kredit produktif, UMKM, hingga korporasi. Penyaluran kredit produktif diharapkan menyumbangkan persentase yang lebih besar di tahun ini dibandingkan tahun lalu.” jelas Tjandra.
BNC masih rugi Rp785 miliar di 2022
Sementara itu, dari sisi likuiditas, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami peningkatan 77,87 persen (yoy). DPK BNC mencapai Rp14,45 triliun pada Desember 2022, naik dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp8,12 triliun.
Ia menyebut, pencapaian ini mengindikasikan meningkatnya kepercayaan nasabah terhadap BNC. Terus meningkatnya jumlah nasabah dan juga pilihan layanan di aplikasi neobank, membuat fee based income (FBI) BNC melejit sebesar 139 persen menjadi Rp293,59 miliar di Desember 2022.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak nasabah yang menggunakan ragam layanan dan bertransaksi di BNC melalui aplikasi neobank.
Meski demikian, BNC masih mencatatkan kerugian di akhir 2022. Namun, nilai rugi tersebut mengalami penurunan dari posisi Desember 2021 yang sebesar Rp990 miliar, turun menjadi Rp785 miliar per Desember 2022.