Jakarta,FORTUNE - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR dari PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) masih terakselerasi di tahun 2021. Di mana BCA mencatat total penyaluran KUR senilai Rp206 miliar sepanjang tahun 2021.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn menyatakan, penyaluran KUR BCA meningkat 55 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). "Adapun sektor yang mendominasi adalah perdagangan dan jasa, perkebunan dan pertanian, serta industri pengolahan," kata Hera kepada Fortune Indonesia di Jakarta, Selasa (18/1).
Penyaluran kredit BCA masih tumbuh 4,1%
Sebelumnya Hera juga menyampaikan, hingga September 2021, kredit baru BCA tercatat lebih tinggi dibandingkan tingkat pelunasan (loan repayment). Sehingga total kredit BCA tumbuh 4,1 persen secara tahunan menjadi Rp 605,9 triliun pada September 2021.
"Pertumbuhan kredit ditopang oleh membaiknya permintaan dari segmen korporasi dan KPR, di mana kredit pada kedua segmen tersebut masing-masing naik 7,1 persen dan 6,5 persen secara tahunan mencapai Rp269,9 triliun dan Rp95,1 triliun," jelas Hera.
Ini strategi BCA genjot KUR di 2022
Pada tahun 2022, lanjut Hera, pihaknya terus menggenjot penyaluran KUR. BCA juga telah menyiapkan beberapa straregi utama dalam penyaluran kreditnya. "Terkait strategi, BCA terus memperkuat campaign terkait produk KUR, sosialisasi dan pendampingan ke Kantor Cabang, serta terus melakukan kerjasama chanelling," kata Hera.
Hera menjelaskan, KUR BCA bisa dinikmati oleh debitur individu atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan/agunan tambahan belum cukup.
Ini ketentuan KUR BCA
Dalam penyalurannya, BCA membagi jenis KUR menjadi empat yakni KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil dan KUR Khusus.
Pengajuan pinjaman KUR BCA bisa dilakukan dengan bunga paling tinggi di 6 persen dan limit mulai dari Rp10 juta hingga Rp500 juta.
Untuk agunan tambahan yang perlu disiapkan berupa tanah kosong atau tanah bangunan, KIOS, kendaraan bermotor hingga persediaan barang.