Ramai Modus Salah Transfer dari Pinjol, Ini Cara Mengatasinya
Laporkan kasus ke kepolisian dan pihak bank.
Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan salah satu modus penipuan dari oknum fintech atau pinjaman online (Pinjol), yakni Salah Transfer. Skema dari modus tersebut ialah oknum pinjol mengirimkan sejumlah dana ke masyarakat atau korban dan mengklaim bahwa korban telah meminjam dana. Dari kejadian tersebut, pinjol akan mendesak korban untuk membayar tagihan beserta bunganya.
“Beberapa korban dihubungi untuk mentransfer balik. Padahal sebenarnya korban tidak meminjam dan dia harus membayar utang tersebut beserta bunga yang cukup besar,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi saat konferensi video hasil Rapat Dewan Komisioner OJK di Jakarta, (9/1).
Menanggapi hal tersebut, OJK beserta Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) terus memburu dan menindak para pelaku oknum pinjol yang notabene berstatus ilegal.
Wanita yang akrab dipanggil Kiki ini bahkan menyampaikan, dalam bulan Desember 2023 saja jumlah pengaduan yang diterima OJK terkait pinjol dan investasi ilegal mencapai 3 ribu aduan. Jumlah tersebut naik 10 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Laporkan kasus ke kepolisian dan pihak bank
Lantas, bila masyarakat sudah terkena modus tersebut, apa yang harus dilakukan? Kiki memberikan tips untuk mengatasi modus salah transfer tersebut. Pertama, korban tidak perlu panik dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian dengan mengumpulkan bukti terkait.
“Laporkan, jangan gunakan dana yang masuk dalam rekening tersebut, kumpulkan bukti salah transfer tersebut seperti screenshot dan bukti transfer tersebut. Mintakan bukti laporan dari kepolisian,” jelas Kiki
Selain mengajukan laporan ke kepolisian, korban juga diimbau untuk melaporkan kasus tersebut kepada pihak bank. Selain membuat laporan, korban juga diimbau untuk mengajukan penahanan dana dari jumlah yang ditransfer. Hal tersebut dilakukan agar ada koordinasi antar bank dan kepolisian.
“Terakhir, kalau di hubungi debt collector nyatakan tidak pernah mengajukan pinjaman, lalu abaikan teror dari debt collector,” pungkas Kiki.