Right Issue Oversubscribed, BRI Berhasil Kumpulkan Dana Rp95,9 triliun
Rights Issue BRI jadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sukses melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 28,2 miliar saham. Aksi korporasi itu dalam rangka pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) dan telah terserap seluruhnya bahkan mengalami oversubscribed.
Tercatat, total nilai rights issue BRI mencapai Rp95,9 triliun, yang terdiri dari Rp54,7 triliun dalam bentuk partisipasi non tunai pemerintah dan Rp41,2 triliun dalam bentuk cash proceed dari pemegang saham publik, di mana Rp27,9 triliun di antaranya berasal dari pemegang saham asing.
Catatkan sejarah dunia
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi mengatakan, pencapaian ini telah menorehkan sejarah Asia. Di mana, rights issue BRI menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
"Rights issue yang dilakukan BRI tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia, tertinggi di kawasan Asia Tenggara, serta menduduki peringkat ketiga tertinggi di Asia dan masuk tujuh besar di seluruh dunia sejak 2009," kata Inarno dalam video conference di Jakarta, (29/9).
Inarno Djajadi menambahkan bahwa pencapaian membanggakan ini tak lepas dari upaya dan kerja keras BRI terutama dalam menjaga kinerja dan fundamental perusahaan. Saham BBRI merupakan saham dengan kinerja luar biasa dan selalu masuk konstituen LQ45.
“Dengan adanya rights issue ini dan potensi bisnis yang besar karena terdorong Holding BUMN Ultra MIkro, saham BBRI tentu akan bertambah menarik dan meningkatkan optimisme investor untuk terus mengapresiasi saham BRI,” kata Inarno.
UMKM jadi subjek ekonomi
Menteri BUMN RI Erick Thohir mengungkapkan UMKM memiliki peran sentral dalam pemulihan ekonomi. Bahkan dirinya menyebut UMKM akan menjadi subjek ekonomi nasional.
“Saat ini 60 persen ekonomi ditopang UMKM, dan UMKM bukan objek tapi subjek yang harus diperjuangkan bersama sama. Sinergi UMi akan membuat pelaku usaha ultra mikro mendapat akses dana lebih mudah, mendapatkan pendampingan serta akses lebih mudah untuk naik kelas,” imbuh Erick.
Senada dengan Erick Thohir, Sunarso menambahkan dengan hasil rights issue tersebut, maka kepemilikan saham publik masih dapat terjaga di atas 40 persen sesuai dengan target BRI.
"Tingginya minat terhadap rights issue BRI ini mencerminkan kepercayaan pemegang saham terhadap visi yang dibangun Pemerintah melalui BRI untuk semakin fokus pada penetrasi keuangan dengan mengamankan sumber pertumbuhan baru di segmen mikro yang pada akhirnya menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham,” urainya.
Gairahkan pasar dan UMKM
Dalam sambutannya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen menjelaskan kesuksesan rights issue ini juga menjawab keraguan dari para investor, para pengamat dan keraguan terhadap pasar Indonesia terhadap momentum pemulihan ekonomi khususnya UMKM
Menurutnya, keberhasilan ini merupakan sebuah prestasi dikarenakan terjadi pada saat pasar sedang turbulence, sehingga diharapkan rights issue ini akan membuat UMKM kembali bergairah.
“Ekonomi kita pertumbuhannya ke depan akan lebih bertumbuh pada pertumbuhan di UMKM. Dan ini juga merupakan hal yang akan terus kita dorong dari OJK, dan kami akan sangat mendukung pengembangan UMKM," kata Hoesen.