Tabungan Masyarakat di Bank Tumbuh Melambat, Ini Penyebabnya
Bank Mandiri prediksi ekonomi RI mampu tumbuh 5,04% di 2023.
Jakarta, FORTUNE – Tabungan masyarakat yang dicerminkan melalui Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan tercatat tumbuh melambat pada Juni 2023 sebesar 5,79 persen secara year on year (yoy) dibandingkan pada Mei 2023 lalu yang mencapai 6,55 persen (yoy).
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro menjelaskan, kondisi tersebut terjadi akibat perilaku nasabah yang mulai berubah pasca pandemi covid-19.
“Pertumbuhan dana pihak ketiga juga terus melambat, tercatat mencapai 5,79 persen pada bulan Juni seiring perilaku nasabah yang kembali menggunakan dananya untuk konsumsi atau investasi,” kata Andry melalui konferensi video di Jakarta, Selasa (22/8).
Tingkat belanja di masyarakat masih kuat
Andry juga mengungkapkan, tingkat belanja pada kuartal III-2023 masih menunjukkan risilensi dan kuat. Hingga 13 Agustus 2023, Mandiri Spending Index (MSI) mencatatkan angka 164,4, menunjukkan bahwa belanja masyrakat 64,4 persen lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi (Januari 2020).
“Secara bulanan, nilai belanja masyarakat di bulan Juli 2023 mencatatkan angka 168,1 lebih tinggi 31,8 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu sebesar 127,5,” kata Andry.
Berdasarkan wilayah, pada Kalimantan, Maluku-Papua, Sumatra dan Bali-Nusa Tenggara mencatatkan percepatan belanja di bulan Agustus ini. Sementara itu, perlambatan belanja terjadi di Jawa dan Sulawesi.
Selain itu, dalam hal komposisi belanja, seluruh kategori belanja hingga pertengahan Agustus ini mengalami normalisasi, kecuali elektronik dan perlengkapan rumah tangga yang terus meningkat. Secara bulanan, belanja terkait dengan perlengkapan rumah tangga di bulan Juli mencapai level 117.6, atau tumbuh sekitar 10.01 persen dibandingkan Juli 2022 yang mana MSI perlengkapan rumah tangga sebesar 106.9.
“Pertumbuhan yang solid dalam belanja terkait perlengkapan rumah tangga yang terjadi sejak Mei 2023 menunjukkan optimisme konsumen yang kuat,” kata Andry.
Bank Mandiri prediksi ekonomi RI mampu tumbuh 5,04% di 2023
Andry menambahkan, meski ada perlambatan pertumbuhan, likuiditas perbankan secara umum masih cukup memadai, terefleksi dari rasio Loan to Deposit (LDR) yang masih berada pada 82 persen, sehingga masih akan dapat menopang akselerasi pertumbuhan ekonomi ke depan.
“Berdasarkan nowcasting kami, pertumbuhan kredit akan berada di kisaran 8 persen hingga 9 persen atau relatif di bawah ekspektasi awal tahun kami yang berada di kisaran 10 persen hingga 11 persen,” kata Andry.
Sebelumnya, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan 5,17 persen di kuartal II-2023 dengan dorongan dari berlanjutnya pertumbuhan di konsumsi rumah tangga, investasi serta belanja pemerintah. Ekonomi tersebut masih didorong oleh konsumsi yang kembali tumbuh di atas 5 persen yang ditopang oleh seasonal factors seperti Hari Raya Idul Fitri, masa libur sekolah dan tahun ajaran baru.
Andry menilai, Pemilu dapat memberikan efek positif bagi pertumbuhan konsumsi Indonesia pada semester II-2023. Dengan demikian, Bank Mandiri masih memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 5,04 persen di tahun 2023.