Transaksi Cash Management BNI Terus Meningkat Pacu Pertumbuhan Bisnis
Transaksi BNI Direct tumbuh 42%.
Jakarta, FORTUNE – PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mengoptimalkan transaksi cash management dan BNI Direct. Tercatat, hingga Agustus 2022 volume transaksi dari cash management BNI mencapai Rp3.567 triliun atau tumbuh sebesar 37 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan Agustus 2021 sebesar Rp2.612 triliun.
Indra Gunawan Wholesale Solutions Division BNI mengatakan, peningkatan transaksi tersebut terjadi sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional. Sehingga membuat perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan cash meanagement semakin aktif bertransaksi.
“Karena dari tahun lalu pada saat covid itu cukup tinggi transaksi, memang layanan di cabang kan mulai berkurang, tapi begitu 2022 mungkin ada yang balik lagi kecabang, jadi ini yang kita lagi gencarkan lagi supaya nasabah tetap aktif bertransaksi,” kata Indra saat diskusi media di Graha BNI Jakarta, Kamis (20/10).
Transaksi BNI Direct tumbuh 42%
Peningkatan transaksi tersebut, lanjut Indra, juga didorong oleh platform BNI Direct yang mencapai Rp2.838 trilun tumbuh 42 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1.996 triliun.
Indra menjelaskan, BNI Direct merupakan solusi yang tepat untuk membantu nasabah dalam pengelolaan arus kas keuangan, memenuhi kebutuhan operasional perusahaan, dan dapat dilakukan dengan optimal melalui manajemen likuiditas.
BNI Direct dengan kapabilitas baru memudahkan nasabah segmen komersial, korporate hingga UMKM dalam mengidentifikasi arus kas masuk, memantau likuiditas, dan melakukan seluruh keperluan transaksional. Platform tersebut juga bisa memantau cash management, garansi bank, financial supply chain management, trade finance, foreign exchange trading, layanan transaksi lainnya, hingga pengelolaan keuangan secara keseluruhan.
Indra menyebut, kontribusi terbesar dari peningkatan transaksi BNI Direct, kata Indra berasal dari transaksi transfer, pembayaran pajak hingga trading valas.
DPK BNI tumbuh 7%
Sebelumnya, BNI mencatatkan kinerja positif untuk Dana pihak ketiga (DPK) hingga Semester I-2022 dengan pertumbuhan 7 persen atau mencapai Rp691,84 triliun. DPK tersebut didominasi oleh dana murah (CASA), yang mencapai 69,2 persen dari total DPK yang terhimpun.
Penyumbang terbesar CASA adalah nasabah tabungan yang aktif bertransaksi melalui aplikasi BNI Mobile Banking dan giro dari nasabah pengguna cash management services pada BNI Direct. Per Juni 2022, pengguna BNI Mobile Banking berkontribusi terhadap 59,2 persen tabungan. Sementara, 92 persen dana giro dikontribusikan oleh pengguna layanan cash management.