Tumbuh 40%, UOB Group Bukukan Laba S$4,07 miliar di 2021
UOB yakin bisnis kartu kredit bakal pulih tahun ini.
Jakarta, FORTUNE – UOB Group mencatatkan laba bersih senilai S$4,07 miliar atau setara Rp43,4 triliun di sepanjang tahun 2021 lalu. Pencapaian tersebut tumbuh 40 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Wee Ee Cheong selaku Deputy Chairman and Chief Executive Officer UOB, mengatakan, laba tersebut didorong oleh membaiknya lingkungan operasi (operating environment) serta pertumbuhan yang sehat dari kegiatan bisnis dan belanja konsumen. Tak hanya itu, laba tersebut juga didorong oleh pendapatan Group senilai S$9,79 miliar atau setara Rp104 triliun.
“Memasuki tahun ketiga dari pandemi global, lingkungan operasi secara keseluruhan telah stabil," kata Wee Ee Cheong melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (18/2).
Pendapatan whosale banking UOB tumbuh 8%
Dari sisi pendapatan wholesale banking, UOB Group mampu meningkatkan bisnis tersebut sebesar 8 persen menjadi S$4,39 miliar atau setara Rp46,8 triliun di tengah membaiknya sentimen bisnis. Menurutnya, waralaba klien yang kuat dari UOB Group mendorong pertumbuhan biaya dan pinjaman dari korporasi besar dan klien institusi.
Sementara itu, pendapatan antar negara juga tumbuh sebesar 10 persen seiring dengan pulihnya dunia usaha menjelang akhir tahun serta upaya nasabah untuk terus memanfaatkan kemampuan konektivitas UOB Group di kawasan.
Kredit UOB Group mampu tumbuh 10,5%
Dikutip dari laporan keuangannya, pertumbuhan kredit UOB Group mencapai 10,5 persen (yoy) yang didorong oleh segmen korporasi dan institusi.
Sementara itu, kualitas aset dinilai tetap baik dengan rasio kredit bermasalah (NPL) stabil pada posisi 1,6 persen pada kuartal IV-2021.
UOB yakin bisnis kartu kredit bakal pulih tahun ini
Wee Ee Cheong menyatakan, pihaknya sudah melalui masa-masa yang sulit pada bisnis kartu kredit miliknya pada tahun 2021 lalu. Namun demikian dirinya optimis bisnis kartu kredit akan pulih di tahun ini.
"Di Singapura, sudah terlihat tanda-tanda pemulihan pasar di mana kita melihat adanya pertumbuhan pinjaman institusional yang kuat serta rebound dalam hal belanja kartu kredit dan kegiatan pengelolaan kekayaan," katanya.
Pihaknya juga terus mencermati pemulihan yang signifikan di Asia Tenggara kendati tingkat pemulihan berbeda antar negara.
Dirinya menjelaskan, pendapatan bunga bersih UOB Group tercatat masih meningkat 5 persen menjadi S$1,68 miliar atau setara Rp17,9 triliun, terutama didorong pinjaman.