Pagu harga adalah harga tertinggi dari suatu produk, sehingga harga produk tersebut tidak bisa dinaikkan lagi. Pagu harga ditetapkan oleh pemerintah bertujuan agar produk tersebut bisa tetap terjangkau oleh masyarakat.
Langkah ini sebenarnya cukup baik dilakukan. Akan tetapi, terdapat beberapa kekurangan dari menetapkan produk berdasarkan pagu harga.
Lantas, apa itu pagu harga? Apa tujuan pagu harga? Apa dampak penetapan pagu harga? Baca selengkapnya pada artikel berikut ini.
Apa itu pagu harga?
Price selling atau pagu harga adalah harga maksimum yang ditetapkan untuk suatu produk, baik barang atau layanan tertentu. Dengan demikian, penjual tidak bisa menjual lebih tinggi dari ketetapan harga tersebut.
Penetapan pagu harga dilakukan oleh pemerintah guna melindungi konsumen, sehingga produk tersebut dapat terjangkau untuk masyarakat. Hal ini perlu dilakukan, terutama pada saat inflasi tinggi atau monopoli.
Akan tetapi, hal ini juga dapat membuat kelangkaan suatu produk di pasaran. Misalnya, pemerintah menetapkan harga minyak goreng Rp15 ribu per liter.
Oleh karena pagu harga tersebut, bisa saja produsen menahan untuk menyediakan produk minyak goreng, sehingga mengakibatkan kelangkaan di pasar.
Selain pagu harga, pemerintah juga menetapkan harga di bawah ekuilibrium, yaitu jumlah permintaan lebih tinggi dibanding jumlah yang ditawarkan. Hal ini memungkinkan harga cenderung untuk naik.
Disebabkan pemerintah menetapkan harga di bawah ekuilibrium, harga tidak bisa naik melebih pagu harga.
Kapan pagu harga tidak efektif?
Pagu harga menjadi tidak efektif bila ditetapkan di atas nilai ekuilibrium. Harga yang terlalu tinggi membuat permintaan menjadi sedikit. Akibatnya, terjadi kelebihan pasokan dan bisa membuat harga menjadi turun.
Tujuan penetapan pagu harga
Pada dasarnya, penetapan pagu harga dilakukan untuk melindungi konsumen dari harga yang tidak masuk akal, terutama saat terjadi monopoli atau inflasi. Contoh penetapan pagu harga, seperti penetapan harga bahan bakar minyak (BBM), penetapan tarif dasar listrik, dan lainnya.
Misalnya, pemerintah menetapkan harga BBM dalam negeri Rp10 ribu per liter. Namun, kala itu terjadi lonjakan harga minyak global dengan besar permintaan tetap. Akibatnya, harga ekuilibrium tersebut Rp16 ribu per liter begitu pun seharusnya untuk pasar dalam negeri.
Oleh karena pemerintah telah menetapkan pagu harga, maka harga jual BBM tertinggi tetap Rp10 ribu per liter. Dengan begitu, harga BBM masih terjangkau oleh masyarakat.
Dampak pagu harga
Berikut ini beberapa dampak dari penetapan pagu harga, antara lain:
1. Kelangkaan pasar
Bila dilihat dari contoh di atas, penetapan pagu harga membuat produsen merugi karena mereka tidak bisa menaikkan harga. Akibatnya, produsen akan cenderung menahan produk dan mengakibatkan kelangkaan.
Dalam situasi ini, pemerintah mengeluarkan BBM subsidi yang menyebabkan kelangkaan dan produsen tidak menanggung kerugian.
2. Kerugian bobot mati
Pagu harga dapat membuat bobot mati (deadweight loss). Hal ini karena konsumen menerima lebih banyak manfaat dibanding produsen.
3. Terjadinya pasar gelap
Pasar gelap dapat terjadi karena orang bersedia membayar untuk harga yang tinggi dan tidak perlu mengantri. Hal ini dapat membuat produsen beralih menjual produknya ke pasar gelap dan bisa menyebabkan kelangkaan besar.
Jadi, pagu harga adalah harga tertinggi yang ditetap oleh pemerintah untuk melindungi konsumen dari harga yang tidak wajar. Semoga informasi ini dapat menambah informasi Anda, ya.