Dikabarkan Bakal Akuisisi Bank Mayora di 2022, Begini Tanggapan BNI
BNI sudah dalam tahap serius merealisasikan rencana tersebut
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dikabarkan akan mengakuisisi salah satu perusahaan untuk dikembangkan sebagai bank digital. Bank Mayora kerap disebut sebagai perusahaan yang dibidik pada 2022. Seperti apa detail mengenai aksi korporasi tersebut dan bagaimana manajemen BNI menanggapinya?
Melalui keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), BNI mengatakan, sudah memasuki tahap serius untuk merealisasikan rencana tersebut. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan kapabilitas digital lewat strategi anorganik.
“Namun, dengan memperhatikan prinsip governance, sekarang perseroan belum bisa memberi penjelasan ataupun keterbukaan lebih mendalam terkait hal itu,” ujar Corporate Secretary BNI, Mucharom, dikutip dari laman BEI, Selasa (21/12).
Satu dari empat bank negara itu baru akan mengumumkan kelanjutan diskusi telah mencapai kata mufakat. Demikian menurut keterangan lebih lanjut dari Mucharom.
Beredar Sejak Lama
Informasi seputar rencana BNI untuk mengakuisisi bank santer beredar sejak kuartal III 2021. Kabar menguat setelah Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar membeberkan bahwa perseroan tengah memproses pembelian bank.
“Kami sudah mencapai kesepakatan awal untuk membeli bank dengan ekosistem bisnis kuat untuk dikembangkan menjadi bank digital,” ujar Royke dalam gelaran konferensi pers pada akhir Oktober lalu.
Tujuan BNI Akuisisi ‘Bank Mini’
Menurut Royke, pembelian itu bertujuan meningkatkan kemampuan perseroan di ranah digital. Kemudian, bank digital yang lahir dari akusisi itu akan fokus dengan segmen UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Dalam mengembangkan bank digital tersebut, BNI juga akan menggandeng mitra strategis dari sektor teknologi finansial (tekfin). Pasalnya, penguasaan teknologi merupakan salah satu kunci kemenangan bank digital. Hal tersebut dinilai bisa menyokong keberhasilan serta mengurangi biaya operasional.