Kurangi Limbah, Fjällräven Luncurkan Marketplace Pre-Loved

Industri fesyen global menghadapi tantangan limbah tekstil.

Kurangi Limbah, Fjällräven Luncurkan Marketplace Pre-Loved
Dok. Fjallraven
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Fjällräven, merek outdoor ternama asal Swedia, baru saja meluncurkan program baru bernama Fjällräven Pre-Loved. Sebagai bagian dari program tersebut diluncurkan marketplace jual-beli untuk produk bekas, seperti pakaian, tas, dan perlengkapan outdoor.

Inisiatif ini bertujuan memperpanjang umur produk sekaligus mengurangi limbah, sejalan dengan komitmen Fjällräven terhadap ekonomi sirkular di sektor pakaian dan outdoor.

Program ini menggunakan platform Archive Resale dan muncul di tengah peningkatan permintaan terhadap produk yang lebih berkelanjutan. Dalam laporan Circular Brands 2024 oleh Tradera, Fjällräven dinobatkan sebagai pemimpin di kategori pakaian secara keseluruhan dan khususnya pakaian outdoor, selama tiga tahun berturut-turut.

"Sejak 1960, Fjällräven telah berkomitmen menciptakan produk yang tahan lama dan berkelanjutan," ujar Nathan Dopp, CEO Fjällräven.

Data mengenai limbah fesyen dari Circular Brands 2024 menunjukkan bahwa industri fesyen global masih menghadapi tantangan besar terkait limbah tekstil. Negara-negara berpenghasilan tinggi, seperti Amerika dan Eropa, mencatat konsumsi pakaian yang signifikan, dengan rata-rata warga Amerika membeli 68 pakaian baru setiap tahunnya.

Sementara itu, orang Eropa rata-rata membeli 42 pakaian per orang pada tahun 2023. Banyak dari pakaian ini berakhir sebagai limbah di negara-negara berpenghasilan rendah, dengan sekitar 46 persen dibuang di Afrika dan 41% di Asia.

Solusi meminimalkan limbah fesyen

Solusi berkelanjutan seperti penjualan kembali pakaian, perbaikan, dan penyewaan harus didorong oleh merek-merek besar untuk meminimalkan limbah fesyen. Nathan Dopp juga mengambil langkah tersebut.

"Penjualan kembali adalah evolusi alami dari filosofi ini. Kami ingin produk kami melayani banyak generasi, mengurangi limbah, dan melestarikan sumber daya sekaligus menghormati keahlian kami," ujarnya.

Langkah ini melanjutkan sukses inisiatif keberlanjutan Fjällräven sebelumnya, terutama di bidang perbaikan produk. Pada tahun 2023, Fjällräven berhasil memperbaiki 8.531 item, naik drastis dari 3.556 pada tahun 2021.

Dengan fokus pada perbaikan dan penggunaan ulang, Fjällräven memperkuat misinya untuk meminimalkan dampak lingkungan sekaligus menyediakan perlengkapan outdoor yang awet dan andal bagi para penggunanya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Harga BBM Terbaru per 30 September 2024, Untuk Semua Wilayah
Waspada IHSG Terkoreksi, Dibayangi Sejumlah Sentimen
Daftar Pemegang Saham Tol Transjawa Setelah Divestasi JSMR
OpenAI Ditaksir Merugi Rp75,58 Triliun Akhir Tahun, Ini Sebabnya
Laba ABM (ABMM) Lo Kheng Hong Turun 51%, Saham Tertekan
Permata Bank Luncurkan Logo Baru, Ikuti Logo Bangkok Bank