LVMH Investasi di Double R, Produsen Jaket Viral Moncler

Bertahan di tengah penurunan pasar mewah global.

LVMH Investasi di Double R, Produsen Jaket Viral Moncler
tangkapan layar Moncler Bubble Up TikToK Challenge
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - LVMH, konglomerat mewah asal Prancis, telah membeli 10 persen saham di Double R, perusahaan investasi milik CEO Moncler, Remo Ruffini. Langkah ini diambil setelah Moncler mengalami kesuksesan besar dengan menjual jaket musim dingin dan perlengkapan ski mewah yang viral, seperti jaket seharga US$2.000 yang populer di TikTok.

Double R saat ini menguasai 15,8 persen saham Moncler dan berencana meningkatkan kepemilikan menjadi 18,5 persen dalam 18 bulan ke depan, berkat dukungan dari LVMH. Selain itu, LVMH memiliki opsi untuk meningkatkan kepemilikan di Double R hingga 22 persen, yang secara tidak langsung akan membuat mereka memegang lebih dari 4 persen saham Moncler. Dmeikian dilaporkan Fortune.com.

Investasi ini merupakan bagian dari strategi pendiri LVMH, Bernard Arnault, yang terus memperluas kerajaan mewahnya. Beberapa akuisisi terbaru LVMH termasuk Tiffany & Co. dan Barton Perreira, menambah panjang daftar jenama mewah di bawah naungan perusahaan tersebut.

Membidik potensi Moncler

Moncler, perusahaan asal Italia, menjadi incaran menarik karena berhasil bertahan di tengah penurunan pasar mewah global. Pada tahun 2023, Moncler mencatat lonjakan penjualan sebesar 17 persen hingga hampir €3 miliar, mengungguli ekspektasi analis. Pendapatan Moncler justru didorong oleh pasar Asia, wilayah yang menjadi titik lemah bagi banyak perusahaan mewah lainnya.

Arnault menyatakan, "Moncler telah menjadi salah satu kisah sukses kewirausahaan paling signifikan di industri ini selama 20 tahun terakhir." Ia juga menegaskan komitmennya untuk "mendukung independensi Grup Moncler."

Sebagai bagian dari kesepakatan, LVMH akan mendapat hak untuk menunjuk dua anggota dewan di Double R dan satu di Moncler. 

Ruffini, yang telah menghidupkan kembali Moncler sejak mengakuisisi merek tersebut lebih dari 20 tahun lalu, menyambut baik investasi ini. Menurutnya, investasi ini "memberikan stabilitas yang diperlukan untuk melaksanakan visi saya untuk masa depan."

Moncler yang awalnya dikenal sebagai perusahaan fashion alpine kini telah berkembang menjadi salah satu Merek Mewah terkemuka. Jaket bulu angsa Moncler, yang dijual seharga ribuan euro, telah menjadi fenomena di media sosial seperti TikTok, memperkuat popularitas merek ini di kalangan generasi muda. 

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

5 Perbedaan JKN, KIS dan BPJS Kesehatan, Harus Tahu!
Kejar Profit, Unilever Rombak Rantai Pasok Bisnis Home Care di Eropa
Data OJK: Warga Indonesia Banyak Tak Patuh Bayar Utang Paylater
Kemendag: Aplikasi Temu Bisa Dapat Izin jika Taati Aturan Permendag 31
Apple Belum Investasi Penuh di Indonesia, Halangi Masuknya iPhone 16
49.062 Orang Dapat Insentif Motor Listrik, Ini Cara Pengajuannya