Glenfiddich Grand Château Meredefinisikan Makna Kemewahan Whisky
Dibuat dengan proses pematangan di dua cask berbeda.
Jakarta, FORTUNE – Jenama minuman Single Malt Whisky, Glenfiddich, meredefinisikan kembali makna kemewahan Whisky melalui varian terbatas Grand Château, yang berusia 31 tahun.
Malt Master Glenfiddich, Brian Kinsman, mengatakan kunci kemewahan salah satu edisi terbatas dari Grand Series Glenfiddich ini, ada pada proses pematangan dalam casks–tong–kayu ek Amerika, dilanjutkan dengan pematangan selama sembilan tahun dalam Bordeaux wine casks yang ikonis.
“Bordeaux wine cask sangatlah serbaguna dalam memberikan cita rasa dan dikenal luas karena kualitasnya yang luar biasa, memberikan kesempatan sempurna untuk bereksperimen dalam mengembangkan (minuman) spirit yang mendalam,” ujar Kinsman dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (29/11).
Menurutnya, dengan masa simpan sembilan tahun di dalam cask, anggur Bordeaux bisa menghasilkan cita rasa Whisky yang unik, dengan karakter buah klasik khas Glenfiddich yang semakin intensif. Rasa ini dipadukan lagi dengan ‘dalam’-nya aroma kayu ek dan vanilla yang menghangatkan.
Kinsman berpendapat bahwa ciri khas dan keunikan dari varian Glenfiddich Grand Château ini menjadikannya produk yang menarik dan layak dikoleksi.
“Meskipun anggur menjadi pilihan yang semakin populer untuk pematangan dalam kategori single malt, namun masih relatif jarang melihat wiski yang dimatangkan dalam Bordeaux wine cask,” katanya.
Bagian dari edisi terbatas
Glenfiddich Grand Château adalah salah satu varian terbaru, dari edisi terbatas Grand Series dari Glenfiddich. Selain rasa yang unik, faktor lain yang membuatnya layak dikoleksi adalah kemasan yang merepresentasikan hubungan erat Glenfiddich dengan karya seni.
Selain merancang kemasan interior yang berani, street artist dari Prancis André Saraiva telah menciptakan 'The Artist’s Edition' dengan 'mengganggu' 250 kotak pajangan Toile De Jouy tradisional, menggunakannya sebagai kanvas untuk menambahkan interpretasi cerianya terhadap spirit dan kisahnya.
Global Brand Director Glenfiddich, Claudia Falcone, mengatakan bahwa Grand Château menjadi wujud nyata dari eksplorasi jenama ini terhadap perpaduan budaya, sekaligus sebuah pernyataan tentang standar baru dalam kemewahan.
“Penambahan Grand Château ke dalam portofolio Glenfiddich, dengan eksperimen kombinasi rasa dan periode pematangan yang diperpanjang, menegaskan posisi kami sebagai merek yang terus mendorong batas-batas pembuatan whisky,” katanya.
Glenfiddich merupakan jenama yang lahir di Skotlandia pada tahun 1887, dari tangan terampil inovator di bidang minuman, William Grant.
Jenama ini sudah unggul selama lebih dari seratus tiga puluh tahun menjadi whisky single malt pertama yang dipromosikan di luar Skotlandia, dan kini sudah dijual pada lebih dari 180 negara di dunia.