LUXURY

DOEUN Sajikan Masakan Korea yang Otentik dan Sehat

DOEUN menggunakan bahan alami dan teknik masak tradisional.

DOEUN Sajikan Masakan Korea yang Otentik dan SehatSalah satu menu unggulan DOEUN, iga sapi Woodae Galbi. (dok. DOEUN)
05 July 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNEDOEUN, restoran hidangan khas Negeri Ginseng, menghadirkann Masakan Korea Otentik berbahan alami, segar, dan mengutamakan kebersihan di setiap proses pengolahannya. Hal ini menjadi kunci yang membedakan restoran Korea ini dengan restoran lain di jantung Kota Jakarta.

Founder sekaligus Chef di DOEUN, Kim Doeun, mengungkapkan bahwa jenis makanan yang ditawarkan di restoran ini mungkin tak berbeda dengan restoran lain yang sudah banyak menjamur di Jakarta. Namun keistimewaannya ada pada proses pengolahan yang mempertahankan tradisi asli Korea yang sudah diwariskan antargenerasi.

“Jadi, masakan yang akan disajikan hari ini benar-benar menggunakan bahan yang memang disiapkan pada hari itu juga,” ujar Doeun kepada Fortune Indonesia, Rabu (3/7). “Saya tidak menggunakan garam, gula, atau bahan tambahan langsung ke dalam masakan untuk menciptakan rasa. Setiap hidangan di DOEUN dibuat melalui proses fermentasi yang panjang dan teliti.”

Doeun yang sudah berkarya di Indonesia sejak 2011, mengungkapkan bahwa penting baginya untuk menyajikan makanan Korea yang benar-benar menyehatkan, sebagaimana di negara asalnya. Untuk itu, pendekatan tradisional pun ia pilih, demi citarasa khas Korea yang otentik. “Saya percaya teknik kuno yang saya pelajari di Korea ini menawarkan rasa yang lebih alami tetapi kaya rasa,” ujar Chef yang namanya diangkat menjadi tajuk restoran ini.

Menu istimewa

Founder dan Chef di DOEUN, Kim Doeun.
Founder dan Chef di DOEUN, Kim Doeun. (dok. DOEUN)

Dalam membuat Kimchi, biasanya restoran lain hanya melakukan pencucian bahan dasar–seperti sawi–tiga kali. Namun, di DOEUN, pencucian ini dilakukannya sampai sepuluh kali. Untuk bumbunya pun, Doeun enggan menggunakan bahan buatan dan lebih mengutamakan fermentasi alami dari buah-buahan.

Risikonya, di setiap batch Kimchi yang dibuat, rasa yang dihasilkan mungkin saja berbeda. “Hal ini disebabkan karena rasa hasil fermentasi buah-buahan tadi juga bisa berbeda-beda. Tapi kami bisa jamin kualitasnya, karena proses fermentasinya benar-benar kami lakukan sendiri, bahkan selama enam minggu, fermentasi dilakukan di ruangan yang saya buat khusus dengan suhu terukur,” ujar Doeun.

Fortune Indonesia berkesempatan mencicipi beberapa menu dari DOEUN yang memang diolah dengan ketelitian serta teknik tradisional yang mengutamakan bahan alami. Nama-nama seperti Sous Vide Octopus dengan Gim Puree; Woodae Galbi; Butter Dry Aged Beef; Japchae; Sundubu Jiggae; sampai minuman fermentasi beras khas Korea, Makgeolli, yang dibuat secara otentik dan menghadirkan citarasa layaknya sedang menikmati hidangan saat berkunjung ke rumah keluarga asli Korea.

Sebuah warisan

Restoran DOEUN di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Restoran DOEUN di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. (dok. Doeun)

Related Topics