LUXURY

Pilates Dominasi Tren Kebugaran 2024, Dorong Industri Pakaian Olahraga

Generasi Z menjadi pendorong utama kebangkitan Pilates.

Pilates Dominasi Tren Kebugaran 2024, Dorong Industri Pakaian OlahragaILustrasi olahraga pilates/Dok. pexels.com/Nicholas Fu
22 January 2025

Jakarta, FORTUNE - Laporan tren kebugaran akhir tahun 2024 menempatkan Pilates sebagai olahraga terpopuler. Menurut laporan 2024 Look Back dari ClassPass, Pilates mencatat lonjakan pemesanan sebesar 84 persen dibandingkan tahun 2023, menjadikannya olahraga nomor satu untuk dua tahun berturut-turut. 

Tidak hanya itu, pelacak kebugaran Whoop juga melaporkan adanya "peningkatan signifikan" pada popularitas Pilates, sementara tren olahraga HIIT menurun sebesar 21 persen. Bahkan, laporan dari Technavio memproyeksikan bahwa alat Pilates rumahan, seperti Reformer, akan semakin diminati dan berpotensi menggantikan treadmill, dengan pasar global peralatan Pilates diperkirakan tumbuh sebesar US$146,3 juta antara tahun 2024 hingga 2028.

Generasi Z menjadi pendorong utama kebangkitan Pilates. "Yang berbeda sekarang adalah wanita muda yang terlibat, dan itu sangat menggembirakan bagi kami yang sudah lama berkecimpung di industri ini," kata Zayna Gold, seorang instruktur utama berbasis di Boston yang telah mengajar Pilates selama 30 tahun. Demikian dilansir Fortune.com (22/1).

Pilates tidak hanya populer, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang menjadikannya pilihan favorit banyak orang. Pilates diciptakan oleh Joseph Pilates, seorang pendukung pendidikan jasmani asal Jerman, yang membuka studio Pilates pertama di New York pada tahun 1926. Awalnya, olahraga ini dirancang untuk membantu para penari memulihkan diri dari cedera.

Latihan ini terdiri dari sekitar 50 gerakan repetitif yang terstruktur, dilakukan di atas matras atau menggunakan alat seperti Reformer. Fokusnya adalah pada pernapasan terkendali, kekuatan inti, keselarasan tubuh, dan keterlibatan otot. Latihan ini berpusat pada lima prinsip utama: pernapasan, keselarasan tulang leher, stabilisasi tulang rusuk dan skapula, mobilitas panggul, serta pengaktifan otot transversus abdominis.

Manfaat olahraga pilates

Sebuah tinjauan sistematis pada tahun 2023 menunjukkan bahwa Pilates dapat meningkatkan kualitas hidup, menurunkan rasa sakit, meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, mobilitas, kapasitas pernapasan, dan keseimbangan. Berikut beberapa manfaat utamanya:

1. Peningkatan fungsi kognitif dan kualitas tidur

Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa Pilates dapat meningkatkan fungsi kognitif pada wanita pasca-menopause. Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa Pilates dapat meningkatkan kualitas tidur, yang secara tidak langsung mendukung fungsi kognitif.

2. Penurunan rasa sakit

Pilates terbukti mengurangi nyeri panggul saat kehamilan, nyeri menstruasi, dan nyeri sendi. "Latihan ini menguatkan otot-otot tubuh bagian belakang sama efektifnya dengan bagian depan, meningkatkan kesehatan tulang belakang, persendian, dan dapat mengurangi rasa sakit akibat radang sendi," jelas Gold.

3. Peningkatan kekuatan dan postur tubuh

"Pilates benar-benar menekankan keselarasan dan postur tubuh. Otot dan persendian Anda akan lebih sehat saat berdiri tegak dibandingkan membungkuk," tambah Gold. Studi juga menunjukkan Pilates efektif untuk memperbaiki postur tubuh dan mencegah gangguan leher-bahu.

4. Manfaat untuk kesehatan mental

Selain manfaat fisik, Pilates juga memberikan dampak psikologis positif. Latihan ini dapat membantu mengurangi stres dan membuat seseorang merasa lebih terpusat. "Anda belajar bagaimana memiliki kendali untuk menemukan pusat diri Anda—dan membawa perasaan itu keluar dari studio," kata Gold.

Meskipun yoga dikenal luas sebagai olahraga yang menekankan mindfulness, Pilates juga menawarkan manfaat serupa. "Kami benar-benar fokus pada kehadiran tubuh dan pikiran Anda—ketenangan, keseimbangan, dan benar-benar merasakan tubuh Anda," ungkap Gold.

"Apa yang sering saya dengar adalah, 'Saya selalu merasa harus terlihat cantik, tetapi saya merasa cantik saat melakukan Pilates.' Anda merasa cantik dari dalam."

Mendorong pasar pakaian olahraga global

Pasar Pakaian olahraga global diperkirakan akan mencapai nilai US$337,2 miliar pada tahun 2030, berdasarkan laporan dari Maximize Market Research Pvt Ltd. Pertumbuhan ini didorong oleh perubahan preferensi konsumen akibat evolusi ekonomi dan meningkatnya pendapatan yang dapat dibelanjakan.

"Industri pakaian olahraga merespons kebutuhan konsumen yang terus meningkat dengan menyediakan berbagai pakaian yang disesuaikan dengan preferensi pribadi mereka," jelas laporan tersebut. Preferensi konsumen disebut sebagai pendorong utama pertumbuhan pasar ini. Selain itu, meningkatnya kesadaran akan gaya hidup aktif, kebugaran, dan kesehatan turut berkontribusi pada lonjakan permintaan pakaian olahraga.

Menariknya, kategori pakaian atas (top wear) menjadi segmen terbesar di pasar ini, dengan nilai yang diproyeksikan mencapai US$ 81,2 miliar pada tahun 2023. Tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) segmen ini diperkirakan sebesar 5,2 persen selama periode proyeksi. Pada tahun 2023, Amerika Serikat tercatat sebagai pasar terbesar untuk kategori ini, menyumbang 34,7 persen dari total penjualan global.

Dengan tren ini, pasar pakaian olahraga global diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan pesat, seiring dengan perubahan gaya hidup konsumen dan fokus pada inovasi produk. Sektor athleisure, yang menawarkan pakaian fleksibel untuk aktivitas kasual maupun olahraga, menjadi salah satu motor utama pertumbuhan. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam, banyak merek berinvestasi besar dalam penelitian dan pengembangan.

Sebagai gambaran, di Amerika Serikat, penjualan pakaian olahraga tetap signifikan berkat budaya olahraga yang dinamis dan kesadaran kesehatan masyarakat yang terus meningkat. Sementara itu, di Eropa, pasar pakaian olahraga terus berkembang seiring meningkatnya minat terhadap aktivitas luar ruangan dan tren kebugaran. Konsumen di kawasan ini semakin mengadopsi gaya hidup aktif, yang mendorong peningkatan permintaan pakaian olahraga.

"Pasar ini juga menunjukkan pergeseran ke arah produk yang berkelanjutan," ungkap laporan tersebut. Banyak merek fokus pada bahan ramah lingkungan dan praktik produksi yang etis untuk menarik konsumen yang sadar lingkungan.

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.