Produk Perawatan & Kecantikan Diprediksi Tumbuh 17% di 2025
Konsumen ingin glowing tapi lebih selektif.
Jakarta, FORTUNE - Compas.co.id memprediksi pada tahun 2025 menjadi momentum besar bagi E-commerce di Indonesia, khususnya untuk produk Fast-Moving Consumer Goods (FMCG).
Berdasarkan data Compas Market Insight Dashboard, kategori perawatan dan kecantikan, makanan dan minuman, kesehatan serta ibu dan bayi yang berhubungan dengan produk skincare diproyeksikan akan menjadi primadona di tahun 2025 mendatang.
Berdasarkan data dari Shopee dan Tokopedia kategori perawatan dan kecantikan mencatat performa gemilang di tahun 2024, berkontribusi sebesar 51,6 persen atau setara dengan Rp31,9 triliun dari total nilai penjualan FMCG sebesar Rp61,8 triliun pada periode Januari hingga Oktober 2024.
Saat momen double date seperti 10.10 dan 11.11, kategori ini menyumbang masing-masing Rp221,4 miliar, atau 62 persen dari total penjualan FMCG 10.10, dan Rp236,5 miliar, atau 61 persen pada 11.11.
"Compas.co.id melihat potensi pertumbuhan penjualan kategori ini sangat besar. Dengan menggunakan data historikal sejak 2022 dan metode regresi linear, kami memprediksi nilai penjualan perawatan dan kecantikan akan kembali meningkat 17 persen pada 2025,” ujar Hanindia Narendrata, Co-founder & CEO Compas.co.id.
Produk tabir surya kian digemari
Kategori perawatan dan kecantikan sendiri diperkirakan akan mencatat pertumbuhan signifikan, terutama pada produk sunscreen yang mencatatkan peningkatan sebesar 60 persen pada 2024 dan diprediksi akan naik 44 persen pada 2025.
Edukasi dokter dan influencer yang rutin mengedukasi pentingnya penggunaan sunscreen di negara tropis jadi faktor penting peningkatan di lini produk ini.
Produk lain dalam kategori perawatan dan kecantikan juga menunjukkan prospek cerah. Seperti parfum dan wewangian diprediksi meningkat sebesar 26 persen, pelembab wajah naik sebesar 25 persen, dan body lotion diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 17 persen.
Kategori ibu dan bayi hingga mamin potensial tumbuh di 2025
Kategori lain juga diproyeksikan mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2025. Makanan dan minuman diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 15 persen, sementara kategori kesehatan meningkat sebesar 8 persen, dan kategori ibu dan bayi mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 55 persen. Peningkatan ini berkaitan erat dengan tren perawatan dan kecantikan.
Produk suplemen kecantikan dalam kategori kesehatan mengalami pertumbuhan sebesar 32 persen pada 2024 dan diprediksi meningkat 8 persen lagi di 2025. Minuman nutrisi dari kategori makanan dan minuman mencatat kenaikan sebesar 26 persen pada 2024 dan diperkirakan naik 19 persen pada 2025. Baby lotion cream dalam kategori ibu dan bayi melonjak hingga 84 persen pada 2024 dan diprediksi naik 36 persen pada 2025.
“Compas.co.id memiliki hipotesa bahwa perubahan gaya hidup yang dipengaruhi oleh informasi dari media sosial menciptakan tren ini. Di mana saat ini mudah sekali ditemukan konten edukasi mengenai perawatan kulit, sehingga metode treatment kulit kini semakin banyak dan inovatif,” terang Narendrata.
Strategi bersaing
Meski peluang besar terlihat, persaingan yang ketat menuntut strategi promosi yang optimal, terutama dalam pemanfaatan keywords pada product title. Berdasarkan riset Compas.co.id terhadap 38.000 brand yang aktif di Shopee, Tokopedia, dan Blibli, produk dengan keywords bahan baku seperti niacinamide, retinol, dan vitamin C dalam judul memiliki penjualan 56 persen lebih tinggi. Informasi manfaat produk juga terbukti meningkatkan jumlah produk terjual hingga 55 persen.
Rata-rata penggunaan kata pada product title terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2022, rata-rata jumlah kata dalam product title adalah 8,4 kata, sementara pada 2023 meningkat menjadi 8,9 kata, dan pada 2024 mencapai 9,5 kata. Compas.co.id memprediksi bahwa pada 2025 rata-rata jumlah kata dalam product title akan meningkat hingga 10,1 kata.
Sebetulnya penambahan keyword pada product title sudah cukup disadari oleh para pemilik brand, terutama brand perawatan & kecantikan. Pada kategori ini 88 persen dari 10 produk terbaik dari 5 kategori produk berbeda mencantumkan ingredients di product title, misalnya saja seperti niacinamide, retinol, hyaluronic acid dan sebagainya, sementara 86 persen mencantumkan ukuran produk baik dalam bentuk liter atau gram, dan 52 persen mencantumkan manfaat produk seperti mencerahkan, memutihkan atau melembabkan.
"Dengan insight ini, kami berharap brand dapat mencatatkan peningkatan baik dari nilai penjualan maupun jumlah produk terjual di tahun mendatang," kata Narendrata.